“Ukir Prestasi, Raih Jati Diri Dengan Usaha, Rasa Cinta, dan Penuh Keikhlasan Kepada-Nya [U Can, If U Think U Can]"

Wednesday, July 29, 2009

SPSS dan Sejarahnya

Pada awalnya, sebelum diberi nama Statistical Service Product Solutions, aplikasi ini bernama Statistical Package for the Social Sciences yang dibuat pada tahun 1968 oleh Norman Nie, seorang mahasiswa lulusan fakultas ilmu politik dari Stanford University. SPSS sangat berguna bagi ilmu social di era tersebut, dan digunakan untuk analisis pasar, penelitian kesehatan, survey kesehatan, dan masih banyak lagi.

Program SPSS bekerja dengan membandingkan suatu data kedalam suatu paket hasil analisis. Sehingga dalam pengolahan lebih mudah dalam penggunaan serta analisisnya dalam aplikasi permasalahan riset dan bisnis. SPSS dilengkapi kemampuan untuk akses data, persiapan dan manajemen data, analisis data, serta dalam laporan hasil olahan. Sedangkan perangkat lunak sekarang sangat banyak untuk penyelesaian pengolahan data statistic. Program aplikasi untuk pengolahan data yang beredara saat ini sudah banyak macamnya antara lain SHAZAM, Systant, Ecosim, Ecostat, Minitab, SAS, Statgraph, SPSS, Statistica, dan sebagianya.

Karya tulis ini berjudul “implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui koordinasi mahasiswa dan Tuha Peuet dalam upaya penyelesaian kemiskinan di NAD”. Tuha Peuet merupakan kelengkapan lembaga mukim yang terdiri dari unsur ulama, tokoh adat, pemuka masyarakat, dan cerdik pandai. Hal yang melatarbelakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) tahun 2009, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif dengan pendekatan budaya Aceh melalui koordinasi mahasiswa dan Tuha Peuet dalam lingkup kecil yaitu gampong dalam hal pencegahan dini dan penyelesaian secara berkelanjutan terhadap permasalahan kemiskinan di Aceh, dan (3) mendeskripsikan peran serta mahasiswa dalam ruang lingkup kemasyarakatan yang berkenaan dengan konsep dasar dan bentuk partisipasi nyata secara optimal.

Karya tulis ini berjudul “Regulasi Justifikasi Legalitas Surat Keterangan Bebas Narkoba Pada Perguruan Tinggi di Nanggroe Aceh Darussalam”. Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) merupakan suatu surat keterangan resmi yang menyatakan seseorang bebas dari penyalahgunaan Narkoba.

Hal yang melatarbelakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat mahasiswa yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Provinsi (BNP) NAD dalam rangka memperingati HANI tahun 2009, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif dengan adanya regulasi yang jelas terhadap legalitas SKBN, dan (3) mendeskripsikan pentingnya SKBN, khususnya bagi mahasiswa serta masyarakat Aceh pada umumnya.

Karya tulis ini berjudul “peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD sebagai wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi”. Alasan yang mendorong penulisan karya tulis ini adalah : (1) untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah dengan tema “implementasi Polmas dan HAM dengan pendekatan budaya Aceh”, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif dengan pendekatan budaya Aceh melalui koordinasi mahasiswa dan Tuha Peuet dalam lingkup kecil yaitu gampong, (3) mengenalkan Perpolisian Masyarakat (Polmas) sejak dini, tidak hanya pada komponen masyarakat akan tetapi pada perguruan tinggi dengan objek mahasiswa dan, (4) mendeskripsikan peran serta mahasiswa dalam ruang lingkup kemasyarakatan yang berkenaan dengan konsep dasar, bentuk partisipasi nyata secara optimal serta dampaknya.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila Aceh sebagai daerah potensial dengan keberagaman yang unik yang perlu kita jaga rusak karena berkembangnya pola kehidupan negatif yang mengganggu kestabilan kondisi di Aceh maka hal ini sangat berbahaya bahkan tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan signifikan ke arah yang lebih baik dari sosial budaya dan keamanan yang berujung pada pembaharuan dinamika sosial masyarakat.

Secara rinci sub masalah dalam karya tulis adalah sebagai berikut : (1) bagaimanakah konsep dasar peran serta mahasiswa di kehidupan bermasyarakat dalam upaya pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong? (2) bagaimanakah partisipasi peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD? dan (3) bagaimanakah dampak dari adanya peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam kehidupan bermasyarakat?

Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan konsep dasar peran serta mahasiswa di kehidupan bermasyarakat dalam upaya pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong, (2) mendeskripsikan partisipasi peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD, dan (3) mendeskripsikan dampak dari adanya peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam kehidupan bermasyarakat.

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD sebagai wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

Penulis menggunakan menggunakan rancangan penulisan kualitatif dengan analisis deskriptif yang menguraikan, menjabarkan dan merangkai konsep maupun teori yang digunakan menjadi untaian kata-kata dalam setiap bagian pembahasannya. Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar maupun publikasi elektronik. Sumber data sekunder ialah masyarakat di kalangan sosial seperti pengamat sosial, anggota Tuha Peuet Gampong, organisasi kemahasiswaan. Sumber data yang dikumpulkan haruslah memenuhi kriteria dan bersifat netral.

Jenis data dalam penulisan ini diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu (1) konsep dasar peran serta mahasiswa di kehidupan bermasyarakat dalam upaya pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong, (2) partisipasi peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD, dan (3) dampak dari adanya peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam kehidupan bermasyarakat.

Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu menelusuri, meneliti, dan mempelajari referensi-referensi yang sesuai dan relevan dengan permasalahan yang diangkat. Referensi yang digunakan tidak terbatas pada referensi cetak saja tetapi juga elektronik. Teknik keabsahan yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamatan, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.

Adapun langkah analisis yang digunakan sesuai dengan proses yang dikemukan oleh Nazir (1989) yaitu sebagai berikut (1) menganalisa data dengan mengorganisasikan data yang diperoleh dari studi literatur ke dalam kategori, (2) menjabarkan ke dalam unit-unit, (3) melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, (4) memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan (5) langkah terakhir adalah dengan membuat kesimpulan agar dapat dipahami.

Terkait dengan analisis rumusan masalah, konsep yang mendasari bahwa pentingnya peran serta mahasiswa dengan Tuha Peuet Gampong dalam bentuk koordinasi karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat (actor), sebagai pemberi pendidikan (educator), sebagai motivator, entrepreneur dan pemikir (administrator), sebagai pendukung kegiatan layanan (supporting agency), sebagai salah satu komponen pengontrol kegiatan (controlling agency), sebagai penghubung (Mediator) dan sebagai Penyelaras (integrator).

Kemudian, solusi yang diberikan berupa partisipasi peran serta mahasiswa yang berkoordinasikan dengan Tuha Peuet Gampong terbagi dalam empat tahapan yang berjalan secara berurutan. Tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, sosialisasi dan koordinasi, pelaksanaan dan pengendalian. Tahap ini merupakan proses pencerminan dari penelitian, pendidikan serta pengabdian kepada Masyarakat. Selanjutnya, sebagai akibat dari partisipasi, dampak dari adanya peran serta mahasiswa terbagi atas dua yaitu dampak negatif dan dampak positif.

Saran yang diutarakan dalam penulisan ini yaitu : (1) harus Adanya political will dari pemerintah gampong dan kerja sama masyarakat sehingga terciptanya capacity building masyarakat dalam upaya menguatkan partisipasi antar stakeholders, (2) pembentukan lembaga pengawasan dan pengendalian yang terdiri dari elemen masyarakat, pemerintah, swasta, mahasiswa serta para ahli dan diikuti dengan penyelenggaraan pertemuan rutin untuk mengevaluasi pelaksanaan program yang hasilnya akan di follow up. Hal tersebut dimaksudkan agar pengawasan dan pengendalian tersebut kontinu, (3) penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat pada struktur masyarakat terkecil maupun kampanye melalui media massa dan sosialisasi di tempat-tempat umum sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya terlibatan masyarakat dalam program yang direncanakan, dan (4) diperlukan suatu wadah atau media bagi masyarakat untuk melakukan pelaporan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program, hal ini sangat penting mengingat ini merupakan salah satu bentuk menampung kesadaran masyarakat yang dituangkan dalam bentuk gagasan untuk ditindaklanjuti dalam menyempurnakan program kerja yang telah dijalankan.

Bismillahirahman ni rahim. Semoga tulisan ini memberikan kita sebuah inspirasi untuk bisa menakukkan waktu dalam mencapai sebuah perubahan yang berarti. Tulisan ini tepat aku tulis saat digit angka menunjukkan pukul 13:12 wib pada hari 21 Okober 2008. Saat ini pula tulisan ini aku buat dalam penantianku dari bandara Soekarno Hatta menuju kampung halamanku, tanah kelahiranku yang aku cintai, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Setelah beberapa hari aku berjuang dalam mengharumkan nama Aceh di mata Indonesia, tempat aku berjalan tertatih-tatih dalam pencarian sepercik ilmu untuk aku dapatkan dan ku aplikasikan dalam segenap kehidupan yang aku jalani, dan tentunya nama kedua orang tuaku, orang yang memberikanku inspirasi dikala aku membutukkannya, yang memberikanku motivasi ketika aku merasa lemah, dan yang mengajarkanku tentang arti kehidupan untuk selalu bersyukur kepada Allah swt.

Wednesday, July 22, 2009


Oleh : Novi Reandy Sasmita, Taufiq M. Isa, Ahmad Mauliyadi

Karya tulis ini berjudul “Partai Politik Lokal Dalam Perspektif Politik”. Hal yang melatar belakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) dengan tema “Membangun Budaya Sebagai Identitas Bangsa”, (2) masih adanya beberapa pihak dengan argument pro dan kontra tentang adanya partai politik lokal di Aceh yang berdampak pada aspek politik di Aceh maupun nasional secara umum, (3) masih adanya ketidakpahaman masyarakat tentang partai politik lokal di Aceh baik di tinjau dari segi keberadaan maupun kinerja dan (4) mendeskripsikan kondisi politik khususnya yang berkenaan dengan partai politik lokal di Aceh baik dari alasan adanya partai politik lokal, dampak bagi politik Aceh, dampak politik secara nasional dan tindak lanjut adanya partai lokal di Aceh berupa solusi.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila nota kesepahaman (MoU) dari Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka yang melahirkan adanya partai politik lokal dipandang hanya sebuah konspirasi politik belaka oleh masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya maka tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan yang signifikan baik dari segi kedamaian, kesejahteraan maupun perubahan rekonstruksi.

Secara rinci masalah diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu : (1) Apakah hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam? (2) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam? dan (3) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional?

Penulisan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam, (2) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam dan (3) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional.

Hasil yang diharapkan dari penulisan ini adalah dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut.

Secara teoritis hasil karya tulis ini memberikan kontribusi yang berarti karena dapat dimanfaatkan untuk (1) menambah khasanah kajian politik khususnya tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, (2) memberikan informasi empiris dan idealistis tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik

Secara praktis hasil karya tulis ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi penulis, instansi terkait dan masyarakat. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut, bagi instansi terkait dapat menambah referensi tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, sedangkan bagi masyarakat karya tulis ini memberikan masukan serta pengetahuan tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik.

Penulis menggunakan rancangan penulisan kualitatif. Penulisan ini memperhatikan latar alamiah atau konteks sebagai suatu keutuhan. Maksudnya, penulis akan melihat apa saja yang ada dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mencocokkannya dengan hal yang terjadi dalam masyarakat dari persepsi politik.

Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar maupun publikasi elektronik. Sumber data sekunder ialah masyarakat dikalangan politik seperti pengamat politik, anggota partai politik nasional ataupun lokal dan praktisi politik. Jenis data bersifat tinjauan politik yang berisi hayatan, pikiran dan pandangan yang terdapat dalam kehidupan politik di Nanggroe Aceh Darussalam maupun nasional. Wujud data berupa informasi tertulis dan gejala verbal berupa sikap dan pemahaman kontek politik dalam wacana partai politik lokal.

Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik menganalisis informasi. Teknik ini digunakan karena sumber data berupa informasi tertulis dan wawancara. Wawancara tersebut didasarkan pada sifat data berupa tinjauan politik.

Penulisan ini menjadikan penulis sebagai instrumen utama, besar kemungkinan subjektifitas penulis membiaskan data dari hasil infomasi masalah. Oleh karena itu, perlu diupayakan pemeriksaan keabsahan data mengingat keterbatasan penulis dan ruang lingkup infomasi. Teknik keabsahan yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamat, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan dosen pembimbing dan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.

Model analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah model analisis interaktif dialektif bolak-balik menurut keperluan dan kecukupan, sedangkan analisis data penulisan ini dikerjakan dengan menggunakan prinsip pemahaman secara mendalam menurut asas politik. Adapun langkah-langkah analisis data meliputi (1) pembacaan secara kritis dan kreatif terhadap sumberdata, (2) mendata dan mengidentifikasikan data, (3) mengklasifikasikan data, (4) penyimpulan serta verifikasi dan (5) apabila hal di atas dipandang kurang memadai maka perlu pengulangan kembali.

Terkait dengan analisis rumusan masalah, hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam adalah (1) sebagai salah satu konsesi kepada GAM yang menyetujui pengakhiran gerakan bersenjata untuk mencapai kemerdekaan dan mengakui Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), (2) partai politik lokal dapat dijadikan sebagai uji komunikasi politik, (3) adanya harapan yang menganggap partai politik lokal sebagai upaya meningkatkan kualitas representasi, (4) adanya opini publik yang mengindikasikan munculnya krisis kepercayaan (trust) terhadap partai nasional, (5) didasari karena partai nasional terkesan sentralistik dan tidak memperdayakan potensi daerah, (6) pengambilan kebijakan di daerah sering kali diintervensi pusat dan (7) sebagai wahana agar aspirasi lebih mudah disampaikan.

Saturday, July 11, 2009

Karya tulis ini berjudul “Telaah Kritis Secara Komparatif Penyelenggaraan Pendidikan di NAD Antara Undang-Undang No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008”. Qanun adalah peraturan daerah sebagai pelaksanaan undang-undang di wilayah propinsi NAD dalam rangka penyelenggaraan otonomi khusus.
Hal yang melatarbelakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) tahun 2009, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif, efektif, dan efisien dalam pencapaian mutu pendidikan yang berkualitas di NAD, dan (3) memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh mengenai relevansi penyelenggaraan pendidikan melalui Qanun Aceh No. 5 tahun 2008 sesuai dengan konsep UU No. 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Secara umum, masalah dalam karya tulis ini adalah bagaimanakah telaah kritis secara komparatif penyelenggaraan pendidikan di NAD antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008? Masalah umum secara rinci dapat menjadi sub masalah sebagai berikut : (1) apakah dampak negatif yang akan timbul bila UU No. 9 tahun 2009 dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD? (2) Apakah hal yang melatarbelakangi sehingga Qanun Aceh No. 5 tahun 2008 lebih relevan dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD? Dan (3) apakah dampak positif yang diharapkan bila penyelenggaraan pendidikan di NAD merujuk pada Qanun Aceh No. 5 tahun 2008?

Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penyelenggaraan pendidikan di NAD secara komparatif antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008. Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan dampak negatif yang akan timbul bila UU No. 9 tahun 2008 dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD, (2) mendeskripsikan hal yang melatarbelakangi sehingga Qanun Aceh No. 5 tahun 2008 lebih relevan dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD, dan (3) mendeskripsikan dampak positif yang diharapkan bila penyelenggaraan pendidikan di NAD merujuk pada Qanun Aceh No. 5 tahun 2008.

Hasil yang diharapkan dari penulisan ini adalah mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis, yaitu dapat memperkaya khasanah pendidikan tentang penyelenggaraan pendidikan menurut UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008. Manfaat praktis, yaitu bagi penulis dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut, bagi instansi terkait, dapat menambah referensi tentang penyelenggaraan pendidikan dengan studi komparatif antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008, sedangkan bagi masyarakat karya tulis ini memberikan masukan serta pengetahuan tentang penyelenggaraan pendidikan melalui studi komparatif antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008.

Rancangan dalam penulisan ini adalah rancangan deskriptif kualitatif. Secara sistematis, tahapan penulisan dalam karya tulis ini adalah (1) tahap perumusan tema dan permasalahan, (2) tahap pengumpulan data dan landasan teori, (3) tahap analisis, dan (4) tahap kesimpulan dan rekomendasi. Data yang digunakan dalam penyusunan makalah ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu tinjauan pustaka dan tinjauan media.

Kemudian, metode pendekatan pada proses analisis yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode analisis kualititatif dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan menguraikan data yang diperoleh sehingga dapat menjelaskan kondisi objek sebenarnya dan metode analisis komparatif untuk melihat perbandingan.

 
rianprestasi.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com