“Ukir Prestasi, Raih Jati Diri Dengan Usaha, Rasa Cinta, dan Penuh Keikhlasan Kepada-Nya [U Can, If U Think U Can]"

Sunday, October 4, 2009

Amazing...

Expression that I guess proper for my yard village that i love. How not, besides because i born there, the beautiful panorama that presented for eye that look at it will unplayable with whatever. The beauty has given really wont a far cry with panorama on the market by One Thousand Island or Bali Island that go ahead fly with his popularity.

Deadline: 15 Oktober 2009

Arsitektur Indis sebagai media klipping online untuk pertama kalinya menyelenggarakan lomba penulisan cerita pendek yang mengambil latar belakang tempo doeloe. Tujuannya untuk menampung aspirasi masyarakat melalui media tulisan dan ikut mempopulerkan kawasan serta kebiasaan tempo doeloe. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat Indonesia semakin mengenal dan mencintai budaya bangsanya sendiri.

Deadline Periode II: 31 Oktober 2009

iB Blogger Competition adalah lomba penulisan artikel di kanal blog Kompasiana dengan tema umum mengenai Perbankan Syariah. Lomba bersifat terbuka untuk masyarakat umum, jurnalis, mahasiswa/pelajar, penulis dan penggiat blog di media online. Selain untuk menciptakan wabah ngeblog di kalangan pengguna internet, lomba ini juga bertujuan untuk meningkatkan awareness dan antusiasme masyarakat terhadap perbankan syariah melalui partisipasi penulisan artikel populer tentang perbankan syariah.

Sunday, September 6, 2009

Dirjen Dikti memberi kesempatan kepada seluruh mahasiswa PTN dan PTS seluruh Indonesia untuk mengajukan usulan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 4 bidang yaitu : PKMP, PKMM, PKMK dan PKMT yang akan didanai tahun 2010.
Untuk membaca surat penawaran dari DIKTI, silakan download di sini. Petunjuk atau Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2010 dapat didownload di sini.

Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan Klik disini

I Wanna go to Germany


Every one has dreams. Every one also has manner diversely to get that dream. According me, dream like a motivation that make this alive more beautiful, more have a meaning and more have value sells. One of my dream is i can get scholarship in germany. Do you know why germany is my target? I will describe about why germany is very interisting.

Wednesday, July 29, 2009

SPSS dan Sejarahnya

Pada awalnya, sebelum diberi nama Statistical Service Product Solutions, aplikasi ini bernama Statistical Package for the Social Sciences yang dibuat pada tahun 1968 oleh Norman Nie, seorang mahasiswa lulusan fakultas ilmu politik dari Stanford University. SPSS sangat berguna bagi ilmu social di era tersebut, dan digunakan untuk analisis pasar, penelitian kesehatan, survey kesehatan, dan masih banyak lagi.

Program SPSS bekerja dengan membandingkan suatu data kedalam suatu paket hasil analisis. Sehingga dalam pengolahan lebih mudah dalam penggunaan serta analisisnya dalam aplikasi permasalahan riset dan bisnis. SPSS dilengkapi kemampuan untuk akses data, persiapan dan manajemen data, analisis data, serta dalam laporan hasil olahan. Sedangkan perangkat lunak sekarang sangat banyak untuk penyelesaian pengolahan data statistic. Program aplikasi untuk pengolahan data yang beredara saat ini sudah banyak macamnya antara lain SHAZAM, Systant, Ecosim, Ecostat, Minitab, SAS, Statgraph, SPSS, Statistica, dan sebagianya.

Karya tulis ini berjudul “implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui koordinasi mahasiswa dan Tuha Peuet dalam upaya penyelesaian kemiskinan di NAD”. Tuha Peuet merupakan kelengkapan lembaga mukim yang terdiri dari unsur ulama, tokoh adat, pemuka masyarakat, dan cerdik pandai. Hal yang melatarbelakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) tahun 2009, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif dengan pendekatan budaya Aceh melalui koordinasi mahasiswa dan Tuha Peuet dalam lingkup kecil yaitu gampong dalam hal pencegahan dini dan penyelesaian secara berkelanjutan terhadap permasalahan kemiskinan di Aceh, dan (3) mendeskripsikan peran serta mahasiswa dalam ruang lingkup kemasyarakatan yang berkenaan dengan konsep dasar dan bentuk partisipasi nyata secara optimal.

Karya tulis ini berjudul “Regulasi Justifikasi Legalitas Surat Keterangan Bebas Narkoba Pada Perguruan Tinggi di Nanggroe Aceh Darussalam”. Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) merupakan suatu surat keterangan resmi yang menyatakan seseorang bebas dari penyalahgunaan Narkoba.

Hal yang melatarbelakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat mahasiswa yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Provinsi (BNP) NAD dalam rangka memperingati HANI tahun 2009, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif dengan adanya regulasi yang jelas terhadap legalitas SKBN, dan (3) mendeskripsikan pentingnya SKBN, khususnya bagi mahasiswa serta masyarakat Aceh pada umumnya.

Karya tulis ini berjudul “peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD sebagai wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi”. Alasan yang mendorong penulisan karya tulis ini adalah : (1) untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah dengan tema “implementasi Polmas dan HAM dengan pendekatan budaya Aceh”, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif dengan pendekatan budaya Aceh melalui koordinasi mahasiswa dan Tuha Peuet dalam lingkup kecil yaitu gampong, (3) mengenalkan Perpolisian Masyarakat (Polmas) sejak dini, tidak hanya pada komponen masyarakat akan tetapi pada perguruan tinggi dengan objek mahasiswa dan, (4) mendeskripsikan peran serta mahasiswa dalam ruang lingkup kemasyarakatan yang berkenaan dengan konsep dasar, bentuk partisipasi nyata secara optimal serta dampaknya.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila Aceh sebagai daerah potensial dengan keberagaman yang unik yang perlu kita jaga rusak karena berkembangnya pola kehidupan negatif yang mengganggu kestabilan kondisi di Aceh maka hal ini sangat berbahaya bahkan tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan signifikan ke arah yang lebih baik dari sosial budaya dan keamanan yang berujung pada pembaharuan dinamika sosial masyarakat.

Secara rinci sub masalah dalam karya tulis adalah sebagai berikut : (1) bagaimanakah konsep dasar peran serta mahasiswa di kehidupan bermasyarakat dalam upaya pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong? (2) bagaimanakah partisipasi peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD? dan (3) bagaimanakah dampak dari adanya peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam kehidupan bermasyarakat?

Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan konsep dasar peran serta mahasiswa di kehidupan bermasyarakat dalam upaya pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong, (2) mendeskripsikan partisipasi peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD, dan (3) mendeskripsikan dampak dari adanya peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam kehidupan bermasyarakat.

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD sebagai wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

Penulis menggunakan menggunakan rancangan penulisan kualitatif dengan analisis deskriptif yang menguraikan, menjabarkan dan merangkai konsep maupun teori yang digunakan menjadi untaian kata-kata dalam setiap bagian pembahasannya. Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar maupun publikasi elektronik. Sumber data sekunder ialah masyarakat di kalangan sosial seperti pengamat sosial, anggota Tuha Peuet Gampong, organisasi kemahasiswaan. Sumber data yang dikumpulkan haruslah memenuhi kriteria dan bersifat netral.

Jenis data dalam penulisan ini diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu (1) konsep dasar peran serta mahasiswa di kehidupan bermasyarakat dalam upaya pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong, (2) partisipasi peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam penerapan Polmas di NAD, dan (3) dampak dari adanya peran serta mahasiswa dalam pemantapan peranan Tuha Peuet Gampong dalam kehidupan bermasyarakat.

Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu menelusuri, meneliti, dan mempelajari referensi-referensi yang sesuai dan relevan dengan permasalahan yang diangkat. Referensi yang digunakan tidak terbatas pada referensi cetak saja tetapi juga elektronik. Teknik keabsahan yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamatan, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.

Adapun langkah analisis yang digunakan sesuai dengan proses yang dikemukan oleh Nazir (1989) yaitu sebagai berikut (1) menganalisa data dengan mengorganisasikan data yang diperoleh dari studi literatur ke dalam kategori, (2) menjabarkan ke dalam unit-unit, (3) melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, (4) memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan (5) langkah terakhir adalah dengan membuat kesimpulan agar dapat dipahami.

Terkait dengan analisis rumusan masalah, konsep yang mendasari bahwa pentingnya peran serta mahasiswa dengan Tuha Peuet Gampong dalam bentuk koordinasi karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat (actor), sebagai pemberi pendidikan (educator), sebagai motivator, entrepreneur dan pemikir (administrator), sebagai pendukung kegiatan layanan (supporting agency), sebagai salah satu komponen pengontrol kegiatan (controlling agency), sebagai penghubung (Mediator) dan sebagai Penyelaras (integrator).

Kemudian, solusi yang diberikan berupa partisipasi peran serta mahasiswa yang berkoordinasikan dengan Tuha Peuet Gampong terbagi dalam empat tahapan yang berjalan secara berurutan. Tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, sosialisasi dan koordinasi, pelaksanaan dan pengendalian. Tahap ini merupakan proses pencerminan dari penelitian, pendidikan serta pengabdian kepada Masyarakat. Selanjutnya, sebagai akibat dari partisipasi, dampak dari adanya peran serta mahasiswa terbagi atas dua yaitu dampak negatif dan dampak positif.

Saran yang diutarakan dalam penulisan ini yaitu : (1) harus Adanya political will dari pemerintah gampong dan kerja sama masyarakat sehingga terciptanya capacity building masyarakat dalam upaya menguatkan partisipasi antar stakeholders, (2) pembentukan lembaga pengawasan dan pengendalian yang terdiri dari elemen masyarakat, pemerintah, swasta, mahasiswa serta para ahli dan diikuti dengan penyelenggaraan pertemuan rutin untuk mengevaluasi pelaksanaan program yang hasilnya akan di follow up. Hal tersebut dimaksudkan agar pengawasan dan pengendalian tersebut kontinu, (3) penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat pada struktur masyarakat terkecil maupun kampanye melalui media massa dan sosialisasi di tempat-tempat umum sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya terlibatan masyarakat dalam program yang direncanakan, dan (4) diperlukan suatu wadah atau media bagi masyarakat untuk melakukan pelaporan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program, hal ini sangat penting mengingat ini merupakan salah satu bentuk menampung kesadaran masyarakat yang dituangkan dalam bentuk gagasan untuk ditindaklanjuti dalam menyempurnakan program kerja yang telah dijalankan.

Bismillahirahman ni rahim. Semoga tulisan ini memberikan kita sebuah inspirasi untuk bisa menakukkan waktu dalam mencapai sebuah perubahan yang berarti. Tulisan ini tepat aku tulis saat digit angka menunjukkan pukul 13:12 wib pada hari 21 Okober 2008. Saat ini pula tulisan ini aku buat dalam penantianku dari bandara Soekarno Hatta menuju kampung halamanku, tanah kelahiranku yang aku cintai, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Setelah beberapa hari aku berjuang dalam mengharumkan nama Aceh di mata Indonesia, tempat aku berjalan tertatih-tatih dalam pencarian sepercik ilmu untuk aku dapatkan dan ku aplikasikan dalam segenap kehidupan yang aku jalani, dan tentunya nama kedua orang tuaku, orang yang memberikanku inspirasi dikala aku membutukkannya, yang memberikanku motivasi ketika aku merasa lemah, dan yang mengajarkanku tentang arti kehidupan untuk selalu bersyukur kepada Allah swt.

Wednesday, July 22, 2009


Oleh : Novi Reandy Sasmita, Taufiq M. Isa, Ahmad Mauliyadi

Karya tulis ini berjudul “Partai Politik Lokal Dalam Perspektif Politik”. Hal yang melatar belakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) dengan tema “Membangun Budaya Sebagai Identitas Bangsa”, (2) masih adanya beberapa pihak dengan argument pro dan kontra tentang adanya partai politik lokal di Aceh yang berdampak pada aspek politik di Aceh maupun nasional secara umum, (3) masih adanya ketidakpahaman masyarakat tentang partai politik lokal di Aceh baik di tinjau dari segi keberadaan maupun kinerja dan (4) mendeskripsikan kondisi politik khususnya yang berkenaan dengan partai politik lokal di Aceh baik dari alasan adanya partai politik lokal, dampak bagi politik Aceh, dampak politik secara nasional dan tindak lanjut adanya partai lokal di Aceh berupa solusi.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila nota kesepahaman (MoU) dari Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka yang melahirkan adanya partai politik lokal dipandang hanya sebuah konspirasi politik belaka oleh masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya maka tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan yang signifikan baik dari segi kedamaian, kesejahteraan maupun perubahan rekonstruksi.

Secara rinci masalah diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu : (1) Apakah hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam? (2) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam? dan (3) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional?

Penulisan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam, (2) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam dan (3) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional.

Hasil yang diharapkan dari penulisan ini adalah dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut.

Secara teoritis hasil karya tulis ini memberikan kontribusi yang berarti karena dapat dimanfaatkan untuk (1) menambah khasanah kajian politik khususnya tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, (2) memberikan informasi empiris dan idealistis tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik

Secara praktis hasil karya tulis ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi penulis, instansi terkait dan masyarakat. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut, bagi instansi terkait dapat menambah referensi tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, sedangkan bagi masyarakat karya tulis ini memberikan masukan serta pengetahuan tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik.

Penulis menggunakan rancangan penulisan kualitatif. Penulisan ini memperhatikan latar alamiah atau konteks sebagai suatu keutuhan. Maksudnya, penulis akan melihat apa saja yang ada dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mencocokkannya dengan hal yang terjadi dalam masyarakat dari persepsi politik.

Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar maupun publikasi elektronik. Sumber data sekunder ialah masyarakat dikalangan politik seperti pengamat politik, anggota partai politik nasional ataupun lokal dan praktisi politik. Jenis data bersifat tinjauan politik yang berisi hayatan, pikiran dan pandangan yang terdapat dalam kehidupan politik di Nanggroe Aceh Darussalam maupun nasional. Wujud data berupa informasi tertulis dan gejala verbal berupa sikap dan pemahaman kontek politik dalam wacana partai politik lokal.

Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik menganalisis informasi. Teknik ini digunakan karena sumber data berupa informasi tertulis dan wawancara. Wawancara tersebut didasarkan pada sifat data berupa tinjauan politik.

Penulisan ini menjadikan penulis sebagai instrumen utama, besar kemungkinan subjektifitas penulis membiaskan data dari hasil infomasi masalah. Oleh karena itu, perlu diupayakan pemeriksaan keabsahan data mengingat keterbatasan penulis dan ruang lingkup infomasi. Teknik keabsahan yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamat, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan dosen pembimbing dan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.

Model analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah model analisis interaktif dialektif bolak-balik menurut keperluan dan kecukupan, sedangkan analisis data penulisan ini dikerjakan dengan menggunakan prinsip pemahaman secara mendalam menurut asas politik. Adapun langkah-langkah analisis data meliputi (1) pembacaan secara kritis dan kreatif terhadap sumberdata, (2) mendata dan mengidentifikasikan data, (3) mengklasifikasikan data, (4) penyimpulan serta verifikasi dan (5) apabila hal di atas dipandang kurang memadai maka perlu pengulangan kembali.

Terkait dengan analisis rumusan masalah, hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam adalah (1) sebagai salah satu konsesi kepada GAM yang menyetujui pengakhiran gerakan bersenjata untuk mencapai kemerdekaan dan mengakui Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), (2) partai politik lokal dapat dijadikan sebagai uji komunikasi politik, (3) adanya harapan yang menganggap partai politik lokal sebagai upaya meningkatkan kualitas representasi, (4) adanya opini publik yang mengindikasikan munculnya krisis kepercayaan (trust) terhadap partai nasional, (5) didasari karena partai nasional terkesan sentralistik dan tidak memperdayakan potensi daerah, (6) pengambilan kebijakan di daerah sering kali diintervensi pusat dan (7) sebagai wahana agar aspirasi lebih mudah disampaikan.

Saturday, July 11, 2009

Karya tulis ini berjudul “Telaah Kritis Secara Komparatif Penyelenggaraan Pendidikan di NAD Antara Undang-Undang No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008”. Qanun adalah peraturan daerah sebagai pelaksanaan undang-undang di wilayah propinsi NAD dalam rangka penyelenggaraan otonomi khusus.
Hal yang melatarbelakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) tahun 2009, (2) untuk memperoleh solusi yang lebih objektif, efektif, dan efisien dalam pencapaian mutu pendidikan yang berkualitas di NAD, dan (3) memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh mengenai relevansi penyelenggaraan pendidikan melalui Qanun Aceh No. 5 tahun 2008 sesuai dengan konsep UU No. 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Secara umum, masalah dalam karya tulis ini adalah bagaimanakah telaah kritis secara komparatif penyelenggaraan pendidikan di NAD antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008? Masalah umum secara rinci dapat menjadi sub masalah sebagai berikut : (1) apakah dampak negatif yang akan timbul bila UU No. 9 tahun 2009 dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD? (2) Apakah hal yang melatarbelakangi sehingga Qanun Aceh No. 5 tahun 2008 lebih relevan dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD? Dan (3) apakah dampak positif yang diharapkan bila penyelenggaraan pendidikan di NAD merujuk pada Qanun Aceh No. 5 tahun 2008?

Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penyelenggaraan pendidikan di NAD secara komparatif antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008. Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan dampak negatif yang akan timbul bila UU No. 9 tahun 2008 dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD, (2) mendeskripsikan hal yang melatarbelakangi sehingga Qanun Aceh No. 5 tahun 2008 lebih relevan dijadikan sebagai standar penyelenggaraan pendidikan di NAD, dan (3) mendeskripsikan dampak positif yang diharapkan bila penyelenggaraan pendidikan di NAD merujuk pada Qanun Aceh No. 5 tahun 2008.

Hasil yang diharapkan dari penulisan ini adalah mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis, yaitu dapat memperkaya khasanah pendidikan tentang penyelenggaraan pendidikan menurut UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008. Manfaat praktis, yaitu bagi penulis dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut, bagi instansi terkait, dapat menambah referensi tentang penyelenggaraan pendidikan dengan studi komparatif antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008, sedangkan bagi masyarakat karya tulis ini memberikan masukan serta pengetahuan tentang penyelenggaraan pendidikan melalui studi komparatif antara UU No. 9 tahun 2009 dan Qanun Aceh No. 5 tahun 2008.

Rancangan dalam penulisan ini adalah rancangan deskriptif kualitatif. Secara sistematis, tahapan penulisan dalam karya tulis ini adalah (1) tahap perumusan tema dan permasalahan, (2) tahap pengumpulan data dan landasan teori, (3) tahap analisis, dan (4) tahap kesimpulan dan rekomendasi. Data yang digunakan dalam penyusunan makalah ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu tinjauan pustaka dan tinjauan media.

Kemudian, metode pendekatan pada proses analisis yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode analisis kualititatif dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan menguraikan data yang diperoleh sehingga dapat menjelaskan kondisi objek sebenarnya dan metode analisis komparatif untuk melihat perbandingan.

Thursday, June 18, 2009

Meaningful Day In My Life

That day become the day that very leave an impression in myself. that day i am a single speaker that know everything about how to process of writing scientific writings. how not, the entrants that consist of students university of Unsyiah and iain ar-raniry that amounted about 25 persons are very enthusiastic to follow the training that held by komunitas tinta aceh (KOTA) on Sunday, 7th June, 2009.

So many questions that throwed to me, that mean erudition that i give so cling in their remembrance. When i twist a video about somebody trail to got a success with write. The entrants are so toucheable and they also want to follow the his trail and so does myself. this become the day that have a meaningful so much in my live, i am extremely glad.

one matter again, that dayis my birthday. how astounding I’m when my friends taking by surprise for me at my special day. Really, this is the first insident for me. as a someone thet feel wanna make happy by them, i want to say to all my friends. " thank" for all.

Monday, June 1, 2009

Pelatihan Karya Tulis Ilmiah


Sunday, May 24, 2009


Terkadang para penulis bingung, bagaimana menulis daftar pustaka sesuai dengan kaidah yang benar. sebenarnya, penulisan daftar pustaka terbagi atas dua tipe. tipe tersebut adalah Harvard dan vancouver. Pada sesi ini, saya akan memberikan sedikit informasi berkenaan dengan penulisan daftar pustaka bertipe Harvard. tipe harvardHarvard menggunakan nama penulis dan tahu publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic. Terdapat banyak varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam berbagai jurnal di dunia.

Contoh :
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England J Med 337(6): 435-439.

Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into rench rural communities. J Rural
Studies 10(2):197–210.

Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.), Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.

Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Press.

Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge:Cambridge Univ Press.

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:

“Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.

“Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith, 1949, Bond et al., 1955, Jones dan Green, 1963).”

“Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacangkacangan (Nguyen,
1987), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 1999).”

Friday, May 8, 2009

Hai…how are u today? It was my experience when I was a committee in ICONES (International Conference On Natural and Environmental Sciences) 2009. This story began when I was informant airport in Sultan Iskandar Muda airport. I had to stayed in there at 09.00 am until 18.00 pm. In my opinion it make me bored, but in fact it was interesting.
Do you know why? It was make me happy because I had to speak English with participants of ICONES. I like to guide foreign participant. I don’t know why, I felt my English very good and participants knew about what I said to them.

When ICONES was taking place, I met several of the top people in the world. For example Prof. Dr. Evan Groesen (from University of Twente The Netherland and Labmath Indonesia), Prof. Dr. Kiichiro Kagawa (from University of Fukui), Prof. Dr. Fumiaki Kimata (from University of Nagoya), Theingi Ye Myith (from Yagon Technological University), Dr. Ir. Hendrik Kurniawan (From Makmur Mandiri Research Center), Dr. Andonowati (from Labmath Indonesia), Ian Singleton, P. hd (from PanEco). It’s make me like a top people like them. I’m very happy.
This is several photos when I was a committee of ICONES.

This photo when I with my friend, yuyun posed Prof. Dr. Evan Groesen and him wife with Dr. Andonowati


This photo when I and my friend, yuyun posed with Ian Singleton, P. hd

This photo when Prof. Dr. Fumiaki Kimata was pretationting

This photo when Prof. Dr. Kiichiro Kagawa was discussing with us.

Saturday, May 2, 2009

The Master`s Program International Media Studies is a four-semester, full-time program for further education. It is a joint project from the University of Bonn, the Bonn-Rhein-Sieg University of Applied Sciences and Deutsche Welle, Germany`s international broadcaster with its headquarters in Bonn.

The bilingual Master`s Program offers a unique course offer given the current development of global media and the connection between media and cooperative development. Students from around the world will benefit from the inclusion of partners and the unparalleled mix of research, lectures and practical experience.

The program combines topics like media and development, journalism, communication science and media economics, while developing practical skills and competencies that are important for the world of media.The Master`s Program International Media Studies is a four-semester, full-time program for further education. It is a joint project from the University of Bonn, the Bonn-Rhein-Sieg University of Applied Sciences and Deutsche Welle, Germany`s international broadcaster with its headquarters in Bonn.

The bilingual Master`s Program offers a unique course offer given the current development of global media and the connection between media and cooperative development. Students from around the world will benefit from the inclusion of partners and the unparalleled mix of research, lectures and practical experience.

The program combines topics like media and development, journalism, communication science and media economics, while developing practical skills and competencies that are important for the world of media.

Philosophy
Free and independent media is a significant factor for a functioning democracy, social justice and the protection of human rights. The Master`s Program is based on the belief that there is a connection between democracy and development, between the freedom of opinion and democracy as well as between free media and development. The prerequisite for the establishment of a functioning, free media system are journalists who realize their role as a critical observer and reporter. This can only be guaranteed when they are professionally trained and feel obligated by a set of journalistic ethics.

By training journalists academically, the Master`s Program is therefore a targeted step towards making the media spokespeople for openness within democracy. The courses are based on the values of democracy, freedom and conflict prevention, civil society and good government – representative of the connection between the media and cooperative development.
Objective
Students will acquire the knowledge and skills that are essential for a journalistic career. They will be able to meet specific occupational requirements with expertise and communicative independence. The Master`s Program trains students – personally and professionally – to be competent journalists and prepare them for a challenging role as expert or manager in the media sector.
Target Group
The program is targeted at students from around the world that want to work in a position of responsibility in journalism or the communications sector. It especially addresses journalists-in-training, media representatives from radio, TV, online and print and communication experts. Those interested must have already completed an academic program (bachelor`s or equivalent) and have at least one year of professional media experience. The program will be bilingual (English and German), whereby English will be the prevalent course language.
Especially targeted at:
  • Media representatives from radio, TV, online and print
  • Journalists- in-training, especially from electronic media
  • Journalists and management from community radio stations
  • Communication experts
  • NGO employee
  • Employees from ministries
  • Employees from cooperative development groups and projects
  • Representatives from regional working groups and national broadcasters
  • Media association representatives
Scholarships
15 Scholarships will be awarded to applicants from Africa, Asia, Latin America or Eastern Europe. The scholarship will be about 750 Euro covering your cost of living and costs for accommodation. The tuition fee and the flight will be remunerated, too. A committee will decide which applicant will receive a scholarship. If you would like to apply for a scholarship, you are required to submit the following documents:
  • completed application form (attachment)
  • curriculum vitae in table form
  • statement of purpose
  • academic degree including transcripts
  • proof of at least one year`s work experience in the field of media after your degree
  • proof of English-language skills (TOEFL: score of 550 or higher, IELTS: Score of 6.0 or higher, BULATS: score of 70 or higher, LCCI: level of 3, etc.)
  • proof of German-language skills (TestDaF level TDN 3 or DSH level 1)
  • one passport-size photograph
  • copy of the first two pages of passport
  • original Certificate of APS (for applicants from China, Vietnam and Mongolia)

Please note that the copies of the certificates and the translations into German or English need to be certified.
Please send your application form to:
Deutsche Welle, DW-AKADEMIE, International Media Studies,
Dr. Christoph Schmidt, 53110 Bonn, Germany,
E-Mail: Barbara.Hiller@dw-world.de
Moreinfo: http://www.dw-world.de/dw/0,,12278,00.html

The Kuehne School of Logistics and Management enables young professionals to qualify as logistics managers.

University graduates with more than one year`s career experience who apply for the full-time MBA programme starting in October 2009 may, if suitably qualified, be able to fund the € 19.800 tuition fee in part or in full by means of a scholarship.

The application for the MBA tuition fee scholarship will take place simultaneously with the application for the MBA full-time program. In the application form for the place of study candidates should enter "Young Professional Scholarship" in the section "Financing the program". Any further action will be clarified in direct contact with the applicant.


The MBA the admission committee reviews all scholarship applications received by April 30, 2009. Scholarship candidates must be offered a place on the MBA programme and are chosen on the basis of work experience, academic excellence, international experience and GMAT score etc.
Further information: studylogistics@kuehneschool.de

Bank Loan
In co-operation with a German bank, the Kühne School facilitates the procedure to obtain educational loans to pursue the MBA program. The interest rates on these loans are lower than the German market rate. The terms and conditions allow the applicant to request a loan tailored to his / her personal needs.

Remark: Further information, application forms and support will be provided to candidates who have successfully passed the admission process.

Downloads
- Brochure MBA (PDF, 481kB)
- Application Form (Print version) (PDF, 236kB)
- Application Form (PDF, 851kB)

http://www.kuehne-school.de/english/studium0/studium00/tuition-funding.html

Kompetisi Cerita Pendek

Short Story Competition adalah ajang kompetisi sinopsis film pendek berdurasi 10-15 menit.
Persyaratan kompetisi ini adalah:
1. Orisinil - Sinopsis / treatment belum pernah dipublikasi dalam bentuk komersil apapun
2. Sinopsis diketik ( font 12, spasi 1,5 halaman, maksimal 2 halaman A4)
3. Batasan usia 18-30 thn
4. Kriteria Cerita:

  • Tema Sinopsis: Comedy, Suspense, Thriller dan tentang anak muda
  • Tidak menampilkan tokoh di bawah umur 18 th dalam cerita
  • Tidak mengandung SARA dan pornografi
5. Menyertakan formulir yang bisa di download di page blog www.enjoyindiemovie.multiply.com , diisi lengkap dan bisa diemail ke la.indiemovie@gmail.com atau dikirim langsung ke alamat SET Film, Jl. Sinabung 4B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12120 disertai identitas diri, KTP/SIM
6. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan satu sinopsis
7. Keputusan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
8. Film hasil produksi workshop ini mutlak milik produser ( Djarum dan SET Film )

Penutupan pengiriman formulir dan sinopsis tanggal 1 Juni 2009
Dari kompetisi ini akan dipilih 4 sinopsis terbaik yang akan menjadi pemenang
dan diumumkan saat WORKSHOP LA LIGHTS INDIE MOVIE 2009 di bulan Juli 2009
Pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang dan bertemu dengan scriptwriter profesional untuk mengikuti sesi mentoring, mengembangkan sinopsis kalian menjadi skenario film pendek yang baik.
Skenario ini kemudian akan difilmkan dalam program BIKIN FILM BARENG ARTIS
Notes:
  • ketentuan lainnya akan diinformasikan ke masing2 individu setelah keputusan pemenang keluar.
  • akan lebih baik jika mengirimkan cerita dalam bentuk TREATMENT film pendek
  • Formulir Short Story Competition dapat di download di halaman blog site ini


SET Film
Jl. Sinabung No. 4B, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan - 12120
Telp. 021 727 99227 / 727 99226
HP Panitia 0815 1059 4899 ( Silahkan tlp atau email, jangan sms-tidak akan dibalas)
Contact Person: Fira / Anung

Saturday, April 18, 2009

Penulis : Novi Reandy Sasmita

Karya tulis ini berjudul “Metode Pendekatan Partisipatif Dalam Rehabilitasi Hutan Pantai Pasca Tsunami Di Pesisir Aceh”. Alasan yang mendorong penulisan karya tulis ini adalah : (1) mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang Lingkungan Hidup (KKTM-LH) tahun 2008 dengan tema “Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Menurut Perspektif Mahasiswa”, (2) masih adanya beberapa pihak yang belum memahami cara pengelolaan pesisir Aceh dalam bentuk rehabilitasi hutan pantai yang banyak berdampak keuntungan, (3) masih adanya ketidakpahaman tentang pengelolaan hutan pantai melalui metode pendekatan partisipatif dan (4) mendeskripsikan kondisi lahan pesisir Aceh dalam pengelolaan rehabilitasi hutan pantai baik dari alasan adanya latar belakang permasalahan, metode pengelolaan ataupun petujuk pelaksanaan metode.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila pesisir Aceh sebagai kawasan yang memiliki potensi ekologi dan ekonomi tidak direhabilitasi dalam wujud hutan pantai dengan metode pendekatan partisipatif masyarakat maka, tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan signifikan ke arah yang lebih baik dari segi ekologi dan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pemerintah setempat.

Secara rinci sub masalah dalam karya tulis ini adalah: (1) Apakah yang melatar belakangi sehingga metode pendekatan partisipatif sangat baik untuk diterapkan dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di wilayah pesisir Aceh? (2) bagaimanakah metode pendekatan partisipatif dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh? dan (3) bagaimanakah petunjuk pelaksanaan metode pendekatan partisipatif masyarakat dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh?

Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan hal yang melatar belakangi sehingga metode pendekatan partisipatif sangat baik untuk diterapkan dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh, (2) mendeskripsikan metode pendekatan partisipatif dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh dan (3) mendeskripsikan petunjuk pelaksanaan metode pendekatan partisipatif masyarakat dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh.

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah dan masyarakat. Penulis menggunakan teknik penulisan analisis deskriptif dengan menguraikan, menjabarkan dan merangkai konsep maupun teori yang digunakan menjadi untaian kata-kata dalam setiap bagian pembahasannya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu menelusuri, meneliti dan mempelajari referensi-referensi yang sesuai serta relevan dengan permasalahan yang diangkat.
Analisis data digunakan untuk menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh, dengan menganalisa data yang ada maka akan diperoleh pemecahan masalah dalam penulisan. Cara yang digunakan dalam proses ini adalah dengan mengorganisasikan data yang diperoleh dari studi literatur ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan langkah terakhir adalah dengan membuat kesimpulan agar dapat dipahami.


oleh : Novi Reandy Sasmita

Karya tulis ini berjudul “Dampak Konversi Taman nasional Gunung Leuser (TNGL) Menjadi Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Upaya Penegakan Hukum”. Alasan yang mendorong penulisan karya tulis ini adalah : (1) mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang Lingkungan Hidup (KKTM-LH) tahun 2008 Dengan Tema “Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Menurut Perspektif Mahasiswa”, (2) masih adanya beberapa pihak dengan argument pro dan kontra tentang penegakan konversi TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, (3) masih adanya ketidakpahaman masyarakat tentang aturan hukum mengenai taman nasional yang dijaga oleh undang-undang dan (4) mendeskripsikan kondisi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang telah dikonversikan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit baik dari alasan adanya latar belakang permasalahan, dampak ekologi, dampak bagi sosial masyarakat Aceh dan kesehatan serta tindak lanjut adanya penegakan dan ketentuan sanksi berupa solusi.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila TNGL sebagai kawasan yang dilindungi oleh Indonesia bahkan Internasional dikonversikan menjadi lahan perkebunan, maka tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan signifikan kearah yang lebih baik dari kesejateraan, kesehatan masyarakat maupun ekologi hutan yang sangat berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan temasuk di Indonesia sebagai sebuah negara yang menaungi Aceh.

Secara rinci dapat sub masalah sebagai berikut : (1) bagaimanakah dampak ekologi atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit? (2) bagaimanakah dampak sosial masyarakat dan kesehatan atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit? dan (3) bagaimanakah penegakan hukum atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit?

Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan dampak ekologi atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, (2) mendeskripsikan dampak sosial masyarakat dan kesehatan atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan (3) mendeskripsikan penegakan hukum atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang dampak dari TNGL yang dikonversi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit serta upaya penegakan hukum. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

Penulis menggunakan menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan dan menjelaskan sejumlah variabel yang terkait dengan masalah yang ditulis dengan mengeksplorasi teori yang terkait dan dijelaskan secara argumentatif. Sumber data penulisan karya tulis ini adalah baik yang bersumber dari jurnal, literatur buku, situs internet dan dokumen lain yang relevan dengan obyek penulisan bersangkutan. Sumber data skunder adalah masyarakat di kalangan kehutanan atau lingkungan hidup seperti pemerhati kehutanan, pegawai kehutanan ataupun dan anggota LSM yang bergerak dalam kegiatan lingkungan hidup.

Jenis data dalam penulisan ini diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu (1) dampak ekologi atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, (2) dampak sosial masyarakat dan kesehatan atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan (3) penegakan hukum atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penulisan ini adalah dokumentasi yang merupakan suatu teknik pengumpulan data dari dokumen, gejala verbal, literatur atau arsip termasuk internet sesuai dengan masalah yang ditulis.

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis data sekunder. Data yang sudah dikumpulkan dari berbagai sumber, kemudian diseleksi dan diklasifikasikan menurut jenis data, sehingga mampu menjelaskan dan menjawab permasalahan. Selanjutnya data tersebut diolah dengan melakukan penggalian teori, pemikiran dan penafsiran. Teknik keabsahan data yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamat, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan dosen pembimbing dan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.

TUJUAN:
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) bertujuan untuk membangkitkan minat dan memupuk kegemaran remaja untuk melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah.

SYARAT PESERTA:
Warga Negara Indonesia; Siswa SMA/MA negeri/swasta; Perorangan atau kelompok; Usia maksimum 19 tahun; Bersedia menyerahkan hak cipta hasil karyanya; Tunduk kepada keputusan Dewan Juri.

RUANG LINGKUP KEILMUAN:
Pertanian, Biologi, Matematika, Fisika, Mesin, Elektronika, Kimia, Geologoi, Kesehatan, Psikologi, Bahasa, Kesusastraan, Sejarah, Kebudayaan, Ekologi, Antar Bidang, Ekonomi, Manajemen, Pendidikan, Sosiologi.

Karya tulis dapat berupa penemuan baru, rekaan asli, inovasi, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat.

PENYAJIAN:
Judul menarik, singkat, dan mencerminkan isi karya penelitian; Menyertakan pendahuluan yang menerangkan intisari masalah yang diteliti, metode atau tatacara lain yang dipakai untuk mendapatkan data dan informasi; Menguraikan hasil penelitian berdasarkan pustaka yang dipakai; Memberikan secara lengkap daftar pustaka (nama penulis, tahun, judul buku/laporan, nama penerbit, kota).

CARA MENGIKUTI:
Karya dikirim kepada: Sekretariat Panitia
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Gedung B Ditjen Mandikdasmen
Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12410
Telp. +62 21 75912056, Fax. +62 21 75912057
email:bagpro_pwk@yahoo.com, link

Setiap karya disertai Nama Lengkap, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Nomor Induk Siswa, Alamat Rumah dan Alamat Sekolah lengkap dengan nomor telepon, Nama Orang Tua dan Pendidikan Orang Tua. Dilengkapi dengan fotocopy kartu OSIS/Kartu Pelajar.

Penerimaan karya penelitian ilmiah oleh Sekretariat panitia dimulai tanggal 2 Mei 2009 dan berakhir tanggal 30 Juni 2009.

PENENTUAN FINALIS & PEMENANG:
Semua karya yang masuk ke Sekretariat Panitia akan diperiksa kesesuaiannya dan persyaratannya. Semua karya yang memenuhi persyaratan akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih dan ditentukan sejumlah karya terbaik sebagai finalis. Para finalis hasil penilaian Dewan Juri akan diminta kehadirannya di Jakarta pada waktu yang telah ditentukan untuk diwawancarai guna menentukan pemenang.

HADIAH DAN PENGHARGAAN:
Menteri Pendidikan Nasional akan memberikan penghargaan berupa TABANAS, Piagam Penghargaan, serta hadiah lain kepada semua finalis.

Pemenang Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 10.000.000,-
Pemenang Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 7.500.000,-
Pemenang Ketiga:
TABANAS sebesar Rp. 6.000.000,-
Pemenang Harapan Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 3.500.000,-
Pemenang Harapan Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 3.000.000,-

KETENTUAN KHUSUS:
Karya LPIR yang dikirim tidak boleh merupakan bahan yang diajukan untuk persyaratan ujian, penyelesaian tugas sekolah, dan lain – lainnya.

Karya yang diajukan tidak boleh diikutkan pada lomba lain dan juga bukan karya yang pernah diikutsertakan dalam lomba sebelumnya atau lomba lain yang sejenis.

Apabila hasil karya yang terpilih sebagai finalis merupakan hasil karya kelompok, maka yang diundang hanya ketua atau salah satu anggota kelompok yang mendapat kepercayaan untuk mewakili kelompoknya, dengan persyaratan tertulis.

Sumber
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Informasi selanjutnya klik link dibawah ini:
http:link

Ide dan Referensi

Memungut Ide

Dalam setiap tulisan, ide menjadi sesuatu yang sangat vital. Tanpanya, sebuah tulisan mungkin hanya akan menjadi kumpulan kalimat yang tidak jelas arahnya. Dengan demikian, ide juga dapat menjadi pemandu tulisan.

Sebagai penulis pemula, sering kali kita terjebak untuk memikirkan ide yang hebat-hebat. Kita cenderung berpikir untuk menarik perhatian pembaca melalui tulisan yang hendak kita kerjakan tersebut. Kita lupa bahwa semua yang ada di sekitar kita dapat menjadi ide. Karena ingin menulis sesuatu yang luar biasa, akhirnya kita cenderung mengabaikan hal-hal kecil, hal-hal biasa yang sebenarnya bisa memberi nilai tersendiri bagi tulisan kita.

Sebenarnya, kita tidak perlu bersusah-susah mencari ide. Ide ada di sekitar kita. Ide siap untuk diambil. Ide ada dan siap diolah serta dikembangkan. Biasanya, saya akan mendapatkan ide untuk menulis ketika berbincang-bincang dengan sahabat saya. Tidak peduli apakah topiknya berat atau ringan, bila merasa menarik dan baik untuk dikembangkan, biasanya akan saya lanjutkan. Dengan kata lain, tak jarang dari obrolan "ngalor-ngidul" saya bisa mendapatkan ide.


Referensi sebagai Pendukung Ide

Kalau ide ada di mana saja dan siap diambil, berarti yang perlu kita lakukan adalah mengolahnya. Lalu bagaimana mengolahnya? Sebagaimana mengolah masakan, kita memerlukan sejumlah bahan agar tulisan kita bernilai. Artinya, untuk menghasilkan sebuah tulisan, tidak cukup hanya dengan ide.

Ide yang ada perlu dikembangkan. Untuk itu, kita memerlukan referensi yang dapat memperkaya tulisan kita. Kita memerlukan buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan sumber-sumber lain yang akan memperkaya pengembangan ide tersebut. Semua bahan yang dianggap mendukung ide pokok kita perlu kita baca.

Karya-karya tulis seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi merupakan tulisan yang memerlukan referensi. Keakuratan data dan sumber acuan sangat dibutuhkan untuk mendukung apa yang hendak dikemukakan. Pandangan-pandangan para ahli terkait dengan apa yang kita tulis juga mutlak diperlukan. Tanpa referensi, karya ilmiah tersebut akan dituduh sebagai karya fiksi belaka. Selain karya tulis tersebut, opini juga menjadi jenis tulisan yang memerlukan referensi.

Apakah hanya karya-karya tulis seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan opini saja yang memerlukan referensi? Bagaimana dengan fiksi? Perlukan mencari referensi?

Kebutuhan akan referensi sebagai pengembang ide tampaknya menjadi kebutuhan yang mutlak bagi semua jenis tulisan. Referensi justru akan memperkaya sebuah tulisan, sehingga dapat menghasilkan tulisan yang terkesan nyata.


Sumber Referensi

Memang benar bahwa menulis dan membaca merupakan dua hal yang berjalan beriring. Namun ternyata, referensi tidak hanya bersumber dari bahan- bahan cetak belaka. Apalagi sekarang kita sudah berada di zaman yang sedemikian maju sehingga kita dapat menikmati bahan-bahan berbentuk audio-video. Bahan-bahan audio-video itu dapat kita nikmati setiap hari dari rumah kita, baik melalui radio, televisi, maupun internet.

Erskine Caldwell dalam bukunya, "Perjalanan Sang Penulis" menyebutkan bahwa dalam setahun ia hanya membaca sekitar enam buku saja. Malahan ia lebih memilih untuk menulis ketimbang membaca. Meskipun demikian, ia dapat menghasilkan begitu banyak tulisan.

Kalau Caldwell lebih senang menulis daripada membaca, dari manakah ia mendapatkan referensi untuk tulisannya? Dari buku yang sama, kita dapat membaca bagaimana ia cenderung melakukan perjalanan ke daerah- daerah tertentu dan memutuskan untuk menetap sementara waktu sambil berusaha untuk menghasilkan tulisan yang dapat memuaskan hatinya. Perjalanan dan lingkungan yang ada di sekitarnya itulah yang ia gunakan sebagai referensi tulisannya. Hal ini terlihat dari karya- karyanya yang banyak berlatarkan daerah Selatan Amerika Serikat.

Dengan demikian, tampaknya sebagaimana ide, kita juga dapat mendapatkan referensi di berbagai sumber yang ada di sekitar kita. Selain dari media cetak dan elektronik, ternyata kita bisa mendapatkan referensi dari lingkungan sekitar kita, tentunya termasuk lingkungan masa lalu kita.

Permasalahan selanjutnya ialah mengolah semua itu menjadi suatu kesatuan yang utuh. Untuk itu, kita perlu bekerja lebih keras lagi. Dan salah satunya ialah dengan membiasakan diri menulis secara teratur.

Jadi? Tunggu apa lagi? Bukankah ide dan referensi bertaburan di sekitar kita?

Berikut ini adalah lima panduan dalam menulis sebuah karya tulis yang efektif. Semua karya tulis pada akhirnya akan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang terkandung dalam tips-tips berikut.

  1. Fokus. Kenali benar-benar topik karya tulis Anda, entah topik itu adalah pilihan Anda sendiri atau pilihan orang lain yang harus Anda kerjakan.
  2. Karya tulis Anda harus logis. Ungkapkan argumen Anda dengan baik dan tuliskanlah pernyataan/kalimat Anda dengan akurat. Hubungkan poin-poin tulisan Anda sehingga ada alur yang jelas dari satu ide ke ide yang lain. Kembangkan poin-poin yang Anda angkat dengan maksimal.
  3. Organisir tulisan Anda dengan baik. Periksa apakah ada pengantar, isi, dan penutup. Buatlah pengantar yang jelas sehingga pembaca dapat menangkap apa yang Anda tulis dan apa yang akan Anda ungkapkan mengenai topik tulisan Anda.Tulislah isu-isu mengenai topik yang Anda angkat di bagian isi. Lalu tuliskan penutup yang mencakup semua dari apa yang Anda telah ungkapkan tanpa terkesan mengulanginya.
  4. Buatlah contoh-contoh pendukung. Berikan contoh-contoh spesifik atau bahan-bahan yang mendukung argumen yang Anda tulis. Sebutkan/sertakan orang-orang, istilah-istilah, paragraf-paragraf yang spesifik, judul, dll.. Sertakan pula sumber dari informasi atau bahan-bahan pendukung tersebut dengan menggunakan tanda petik, kutipan dalam paragraf, atau bibliografi. Pastikan Anda menyertakan sumber-sumber tersebut dengan cara atau format yang benar.
  5. Sunting tulisan Anda dan betulkan kesalahan-kesalahan ketik. Beri spasi dua pada tulisan Anda dan batas kertas (margin) 1 cm. Beri nomor halaman pada tulisan Anda. Periksa apakah hasil cetakan tulisan Anda bisa dibaca dengan baik. Tuliskan kalimat Anda dalam kalimat lengkap yang memenuhi kaidah tata bahasa dan ejaan.

Monday, February 2, 2009

Seruan Untuk Umat Islam

Wahai Kaum Muslim
Belumkah Saatnya Anda Menyadari, bahwa Khilafahlah Satu-satunya
Yang Memuliakan dan Menyelamatkan Anda..
Dan Anda Menyadari, bahwa Para Penguasa Anda adalah
Pelindung Musuh Anda, bukan Pelindung Anda?

Pada tanggal 27 Desember 2008 yang lalu, negara Yahudi telah memulai serangan biadabnya ke Gaza, kemudian meluluhlantakkan, melakukan pembantaian, dan seterusnya… Bahkan telah membumihanguskan manusia, tetumbuhan, bebatuan dan sebagainya… Setelah itu, negara Yahudi itu pun mengumumkan gencatan senjata pada tanggal 17 Januari 2009 secara sepihak untuk memberikan gambaran opini umum, bahwa mereka mempunyai kekuatan dan keperkasaan, dimana negara Yahudi itu bisa memulai serangan biadabnya kapan saja, dan menghentikannya kapan saja sesukanya.

Negara Yahudi itu memang telah melakukan semuanya itu, sementara para penguasa kaum Muslim hanya bisa menghitung korban yang tewas dan terluka, atau bahkan mungkin mereka tidak pernah menghitungnya dan tidak pula menghiraukannya! Karena mereka telah berhasil melakukan kebohongan publik, penyesatan, pengkhianatan dan konspirasi untuk mereduksi masalah Palestina dari permasalahan Islam menjadi masalah bangsa Arab, kemudian menjadi masalah bangsa Palestina hingga kemudian hanya sekadar masalah penduduk Gaza!

Pada tanggal 27 Desember 2008 yang lalu, negara Yahudi telah memulai serangan biadabnya ke Gaza, kemudian meluluhlantakkan, melakukan pembantaian, dan seterusnya… Bahkan telah membumihanguskan manusia, tetumbuhan, bebatuan dan sebagainya… Setelah itu, negara Yahudi itu pun mengumumkan gencatan senjata pada tanggal 17 Januari 2009 secara sepihak untuk memberikan gambaran opini umum, bahwa mereka mempunyai kekuatan dan keperkasaan, dimana negara Yahudi itu bisa memulai serangan biadabnya kapan saja, dan menghentikannya kapan saja sesukanya.
Negara Yahudi itu memang telah melakukan semuanya itu, sementara para penguasa kaum Muslim hanya bisa menghitung korban yang tewas dan terluka, atau bahkan mungkin mereka tidak pernah menghitungnya dan tidak pula menghiraukannya! Karena mereka telah berhasil melakukan kebohongan publik, penyesatan, pengkhianatan dan konspirasi untuk mereduksi masalah Palestina dari permasalahan Islam menjadi masalah bangsa Arab, kemudian menjadi masalah bangsa Palestina hingga kemudian hanya sekadar masalah penduduk Gaza!
Tindakan mereka itu telah dibantu oleh sejumlah organisasi Palestina, yang telah menjadikan keputusan-keputusan KTT Arab dan Islam, agar meninggalkan Palestina dan menjadikannya hanya menjadi masalah bagi bangsa Palestina. Keputusan-keputusan itu telah menjadikannya hanya sebagai seremoni Palestina! Dengan seremoni ini, para penguasa itu telah membangun pengkhianatan mereka kepada Palestina. Karena itu, tidak ada satu pun front yang dibuka untuk membela Gaza, baik oleh negara-negara di sekitar Palestina, yang ada dataran tinggi Golan, Selatan Lebanon, Kaero, Riyadh, Amman, dan sebagainya... ataupun oleh negara-negara yang memiliki peluncur rudal yang bisa menjangkau negara Yahudi, seperti Iran, Pakistan atau yang lainnya... Semuanya itu hanya untuk menjaga seremoni tersebut dilakukan oleh warganya, bahkan ketika seremoni tersebut telah berubah menjadi pembantaian seperti yang dilakukan oleh negara Yahudi sekalipun.
Wahai kaum Muslim, bukankah merupakan kehinaan dan aib ketika para penguasa Anda justru bersikap keras kepala untuk berunding dengan entitas Yahudi dalam perjanjian damai dengannya, ataupun menyerah kalah. Keduanya adalah sama. Padahal, seharusnya mereka menunaikan kewajiban dari Rabb mereka dengan melenyapkan entitas Yahudi yang merampas Palestina?
Bukankah merupakan kehinaan dan aib, ketika Gaza dibantai, sementara para penguasa itu tetap tidak mau mengerahkan tentara untuk menolong Gaza, bahkan sebaliknya mereka malah memperdagangkan darah-darah penduduk Gaza dengan berbagai konferensi yang merealisasikan kemaslahatan bagi negara Yahudi, yang justru tidak bisa direalisasikan di medan perang?
Bukankah merupakan kehinaan dan aib, ketika semua pengorbanan mereka harus diakhiri dengan perundingan dan konferensi yang justru menjaga keamanan Yahudi, mewujudkan keberlangsungan mereka, serta mengokohkan entitasnya? Kami tidak mengatakan, pengorbanan di medan perang yang tampak seolah-olah entitas Yahudi itu menang, sebaliknya kami katakan pengorbanan di medan perang yang tidak pernah dimenangkan oleh entitas Yahudi:
Akhir Perang 1973 di Mesir, dimana tentara Mesir telah berhasil menembus terusan Suez dan menerobos garis demarkasi, sehingga dalam peperangan tersebut tentara Yahudi mengalami kekalahan dan nasib buruk, namun justru berakhir dengan Perjanjian Camp David yang telah mengeluarkan Mesir dari peperangan dengan negara Yahudi, sehingga untuk menambah jumlah polisi Mesir satu orang saja terpaksa membutuhkan persetujuan dari negara Yahudi itu!
Begitulah, pada akhirnya keamanan negara Yahudi itu pun secara penuh dan memadai harus dijaga oleh pihak Mesir! Kemudian diikuti dengan Perjanjian Wadi Arobah yang melanjutkan jejak Perjanjian Camp David, dan keamanan Yahudi pun harus dijaga oleh Yordania.
Akhir dari Perang 1973 di Suriah, dimana tentara Suriah pada awalnya berhasil menguasai lereng Thabariyah dan sekitarnya, yang semuanya itu diperoleh melalui peperangan hebat dalam posisinya di dataran tinggi Golan. Ternyata akhir dari semuanya itu adalah Kesepakatan Golan, yang menjaga keamanan negara Yahudi di dataran Golan, meskipun negara Yahudi itu tetap saja mencaploknya. Suriah pun akhirnya harus menjaga keamanan Yahudi secara penuh dan memuaskan!
Kemudian akhir dari Perang Lebanon 2006, ketika roket-roket pasukan perlawanan (Hizbullah) menghujani sejumlah lokasi di Israel, dan memenuhi hati orang-orang Yahudi itu dengan kepanikan dan ketakutan, namun akhir dari peperangan tersebut justru keluarnya Resolusi 1701 yang menjaga keamanan Yahudi di Selatan Lebanon. Sampai pada satu titik, dimana front di Selatan Lebanon tetap dingin, meskipun pembantaian biadab terhadap penduduk Gaza tengah berlangsung... Padahal front itu dahulu pernah membara meski lebih kecil daripada pembataian Gaza kali ini!
Itulah akhir dari sikap kepahlawanan penduduk Gaza, yang akhirnya harus diakhiri dengan sejumlah langkah hina demi merealisasikan Resolusi 1860, melalui perjanjian keamanan antara Amerika dengan entitas Yahudi, yang bertujuan untuk menjaga keamanan entitas ini, baik di atas maupun di dasar laut! Kemudian diikuti, dan jejaknya ditutup dengan Konferensi Sharm asy-Syaikh Arab-Eropa-Turki untuk menyusun hasil-hasil perjanjian keamanan yang mendukung dan mengokohkan entitas Yahudi, serta memaksakan blokade senjata terhadap Gaza yang lebih kuat dan berbahaya daripada blokade sebelumnya...
Semuanya itu berlangsung di depan mata para penguasa itu, dan mereka dengar sendiri, bahkan di antara mereka malah ada yang justru menyempurnakan dan memastikan blokade ini melalui sejumlah konferensi yang berlangsung secara paralel, atau hanya ikut-ikutan, yang ujungnya diakhiri dengan keburukan dan kemudaratan.
Wahai kaum Muslim... Meskipun Amerikalah yang memimpin serangkaian propaganda keamanan untuk mendukung entitas Yahudi, bahkan Konferensi Sharm asy-Syaikh yang diselenggarakan pada tanggal 18 Januari 2009, yang diikuti lima negara Eropa, namun konferensi tersebut sejatinya hanya mengikuti Kesepakatan Amerika-Yahudi tanggal 16 Januari 2009. Meskipun demikian, kalau bukan karena dukungan dari para penguasa di negeri Muslim kepada Amerika, pasti Amerika tidak akan bisa membawa apapun di negeri-negeri kaum Muslim, baik itu perdamaian maupun peperangan.
Para penguasa itu pun sebenarnya mendengar jeritan histeris anak-anak, rintihan orang-orang yang terluka dan orang-orang tua, serta seruan orang-orang yang meminta pertolongan, bahkan ribuan kali jeritan: Wahai Mu’tashim!.. Meski begitu, para penguasa itu tetap saja tuli, bisu, buta, dan tidak mau berpikir!
Wahai kaum Muslim, apakah setelah semuanya ini, masihkan Anda tidak menyadari, bahwa sejatinya para penguasa itu adalah pelindung musuh-musuh Anda, dan bukan pelindung Anda? Apakah Anda masih tidak sadar juga, bahwa semua orang yang ikut andil mengokohkan gagasan, bahwa masalah Palestina adalah masalah bangsa Palestina, bahkan hanya masalah penduduk Gaza saja; semua orang yang ikut andil dalam hal ini, meski hanya dengan satu kata saja, maka dia sejatinya telah ikut andil dalam menelantarkan Palestina?
Mungkinkah entitas Yahudi itu dilenyapkan dan Palestina dikembalikan secara utuh ke pangkuan negeri Islam, sekali lagi mungkinkah itu semua dilakukan tanpa adanya sebuah negara yang mengerahkan tentara untuk memerangi entitas Yahudi, lalu mengalahkan dan melenyapkan eksistensinya?
Wahai kaum Muslim, belum cukupkah semua musibah yang menimpa Anda ini, juga kehinaan dan kenistaan yang dibelenggukan ke leher Anda oleh para penguasa Anda? Belum cukupkah semuanya ini untuk membulatkan azam dan tekad Anda untuk berjuang dengan sungguh-sungguh dan serius demi mendirikan Khilafah yang akan mengembalikan kemuliaan Anda? Dengannya, berarti Anda menolong Allah, dan Allah pun akan menolong Anda.
Kemudian Anda, wahai para tentara kaum Muslim, tidakkah Anda seharusnya menebus kesalahan Anda dengan mentaati para penguasa Anda yang zalim dan mengabdi kepada kaum Kafir, serta diamnya Anda untuk membela penduduk Gaza, sekali lagi tidakkah Anda seharusnya menebus semuanya itu dengan meninggalkan dan mengganti para penguasa itu, dan menolong para perjuang yang berjuang untuk menegakkan Khilafah, sehingga Allah memuliakan Anda dengan terealisasinya kabar gembira dari Rasulullah saw melalui tangan-tangan Anda:
«... ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
… Kemudian akan tegak Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian?

Wahai kaum Muslim, sungguh benar-benar telah penuh sesak, dan adzab dunia pun dipenuhi dengan kehinaan dan kesedihan mengalir deras di depan mata Anda. Bahkan orang yang diliputi kehinaan dan martabat yang rendah pun kini telah memiliki kekuatan dan kekuasaan terhadap diri Anda:

أَوَلاَ يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُوْنَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لاَ يَتُوْبُوْنَ وَلاَ هُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak juga bertaubat dan tidak pula mengambil pelajaran? (QS. at-Taubah [9]: 126)

Wahai kaum Muslim… Ini merupakan masalah yang serius, bukan main-main. Anda kini hanya mempunyai dua pilihan: Pertama, diam dan tidak ikut berjuang mengganti para penguasa itu, hingga kehinaan dan nestapa pun akan terus membelenggu leher Anda akibat ulah para penguasa Anda, yang justru mengubah kemenangan Anda menjadi kekalahan, melalui berbagai perundingan dan perjanjian... Setelah itu, akan diikuti dengan kehinaan di dunia, serta kesedihan dan azab, disamping adzab di akhirat yang jauh lebih pedih dan dahsyat:
وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya azab pada hari akhirat lebih besar kalau mereka mengetahui.(QS. Az-Zumar [39]: 26; al-Qalam [68]: 33)

Atau pilihan kedua, bergerak secara aktif untuk mengganti para penguasa itu, dan mengangkat seorang Khalifah ar-Rasyid yang akan menjadi pelindung dan perisai, dimana rakyat akan berperang di belakangnya. Dengan begitu, Anda akan bisa melenyapkan entitas Yahudi dan mengembalikan bumi Palestina secara utuh ke pangkuan negeri Islam. Dengan itu, Anda pun bisa meraih kemuliaan di dunia dan di akhirat.
Wahai kaum Muslim, sesungguhnya Hizbut Tahrir menyerukan kepada Anda dengan suara lantang, bahwa pada diri Anda terdapat kekuatan. Jika kekuatan itu ditempatkan pada tempatnya, pasti akan berbuah. Sesungguhnya para tentara itu adalah putera-puteri Anda. Mereka pun akan bergerak melalui pergerakan Anda. Lalu, apakah Anda tetap tidak akan bergerak?
Wahai para Tentara, sesungguhnya Hizbut Tahrir menyerukan kepada Anda dengan suara lantang, bahwa Anda adalah bagian dari umat yang memiliki vitalitas; umat terbaik yang pernah dilahirkan untuk seluruh umat manusia sejak Rasulullah saw memimpinnya, lalu diteruskan oleh para Khulafa’ ar-Rasyidin, kemudian oleh para khalifah setelahnya. Ingatlah nenek moyang Anda yang menjadi pahlawan dan pasukan mujahidin yang telah memimpin pasukan, menyebarluaskan Islam, membebaskan berbagai wilayah, mengalahkan musuh dan menceraiberaikannya di belakang mereka.
Wahai kaum Muslim... Wahai para Tentara...
Tebuslah dosa Anda karena diam tidak menolong Gaza, dengan jalan berjuang sungguh-sungguh untuk menegakan Khilafah hingga Anda meraih kemuliaan di dunia dan akhirat. Apakah Anda mau melalukannya? Apakah Anda bersedia memenuhi seruan ini?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا اسْتَجِيْبُوْا لِلَّهِ وَلِلرَّسُوْلِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.(QS. al-Anfâl [8]: 24)


23 Muharram 1430 H Hizbut Tahrir
19 Januari 2009

GOLPUT HARAM?

Kontroversi di seputar usulan fatwa haramnya golput dalam Pemilu—yang pernah dilontarkan oleh Ketua MPR Hidayat Nurwahid beberapa waktu lalu—tampaknya direspon Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia III yang diselenggarakan 23-26 Januari 2009 lalu di Padang Panjang Sumatera Barat, golput menjadi salah satu agenda pembahasan; selain sejumlah masalah seperti kasus penikahan dini, senam yoga, rokok, bank mata dan organ tubuh lainnya serta sejumlah UU.

Terkait dengan golput dalam Pemilu, Ijtima Ulama yang dihadiri oleh 700 ulama dan cendekiawan tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan (baca: fatwa), bahwa golput hukumnya haram. "Golput haram bila masih ada calon yang amanah dan imarah, apapun partainya,” papar Humas MUI, Djalal (Kompas, 27/1/2009). Ini karena, menurut Sekretaris Umum MUI Pusat Ichwan Syam, "Pemilihan umum dalam pandangan Islam adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa." (Republika, 27/1/2009).

Namun, pandangan berbeda dikemukakan Dr. Sofjan S. Siregar. Ia menyatakan bahwa fatwa MUI yang mengharamkan golput adalah sebuah 'blunder ijtihad' dalam sejarah perfatwaan MUI. Justru mengharamkan golput itu hukumnya haram. "Sampai detik ini, saya gagal menemukan referensi dan rujukan serta dasar istinbath para ulama yang membahas masalah itu," ujar Sofjan, doktor syariah lulusan Khartoum University, direktur ICCN, Ketua ICMI Orwil Eropa dan dosen Universitas Islam Eropa di Rotterdam. "Oleh sebab itu, saya menyerukan kepada pematwa dan peserta rapat MUI yang terlibat dalam 'manipulasi politik fatwa golput' untuk bertobat dan minta maaf kepada umat Islam Indonesia, karena terlanjur membodohi umat," tandas Sofjan (Detik.com, 27/1/2009).

Pengamat politik Indobarometer M. Qodari bahkan menilai, dengan fatwa tersebut MUI telah melanggengkan bobroknya sistem politik di Indonesia. “Kalau mereka dilarang untuk golput, hal itu justru menjustifikasi sistem politik yang tidak baik. Fatwa harusnya menganjurkan pada kebaikan,” jelas Qodari (Detik.com, 26/1/2009).

Komentar tajam juga dilontarkan oleh pengamat politik dan ekonomi, Ichsanuddin Noorsy. Menurut Noorsy, MUI tidak konsisten dalam berpijak mengeluarkan fatwanya. Sebab, Pemilu yang dilakukan dengan basis individual atau demokrasi liberal merupakan pemikiran Barat. Karenanya, Noorsy menambahkan, alasan dan argumen rasional MUI lemah. "Fatwa MUI kali ini pun gagal merujuk al-Quran dan Hadis. Kalau fatwa ini mempertimbangkan kebaikan, berarti MUI mengabaikan kebenaran ajaran dan kecerdasan masyarakat," tegasnya. (Detik.com, 27/01/2009) Jika demikian, bagaimana sesungguhnya Pemilu—juga kedudukan golput—dalam pandangan hukum Islam?

Hukum Pemilu Menurut Syariah
Pemilu di Indonesia saat ini ditujukan untuk: 1) Memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR/Parlemen; 2) Memilih penguasa.

1. Memilih wakil rakyat.
Dalam pandangan hukum Islam, Pemilu untuk memilih wakil rakyat merupakan salah satu bentuk akad perwakilan (wakalah). Hukum asal wakalah adalah mubah (boleh). Dalilnya antara lain: Pertama, hadis sahih penuturan Jabir bin Abdillah ra. yang berkata: Aku pernah hendak berangkat ke Khaibar. Lalu aku menemui Nabi saw. Beliau kemudian bersabda:

إِذَا أَتَيْتَ وَكِيْلِيْ بِخَيْبَرَ فَخُذْ مِنْهُ خَمْسَةَ عَشَرَ وَسَقًا
Jika engkau menemui wakilku di Khaibar, ambillah olehmu darinya lima belas wasaq (HR Abu Dawud).

Kedua, dalam Baiat ‘Aqabah II, Rasulullah saw. pernah meminta 12 wakil dari 75 orang Madinah yang menghadap kepada Beliau saat itu. Keduabelas wakil itu dipilih oleh mereka sendiri.
Wakalah itu sah jika semua rukun-rukunnya dipenuhi. Rukun-rukun tersebut adalah: adanya akad (ijab-qabul); dua pihak yang berakad, yaitu pihak yang mewakilkan (muwakkil) dan pihak yang mewakili (wakîl); perkara yang diwakilkan; serta bentuk redaksi akad perwakilannya (shigat tawkîl). Semuanya tadi harus sesuai dengan syariah Islam.

Menyangkut Pemilu untuk memilih wakil rakyat, yang menjadi sorotan utama adalah perkara yang diwakilkan, yakni untuk melakukan aktivitas apa akad perwakilan itu dilaksanakan. Dengan kata lain, apakah aktivitas para wakil rakyat itu sesuai dengan syariah Islam atau tidak. Jika sesuai dengan syariah Islam maka wakalah tersebut boleh dilakukan. Sebaliknya, jika tidak sesuai maka wakalah tersebut batil dan karenanya haram dilakukan.

Sebagaimana diketahui, paling tidak, ada 2 (dua) fungsi utama wakil rakyat di DPR/Parlemen. Pertama: melegislasi UUD/UU. Berkaitan dengan fungsi legislasi ini, tidak ada pilihan lain bagi kaum Muslim dalam mengatur kehidupan pribadi, masyarakat, dan negaranya kecuali dengan menggunakan syariah Allah SWT (Lihat, misalnya: QS Yusuf [12]: 40; QS an-Nisa [4]: 65; QS al-Ahzab [33]: 36). Oleh karena itu, setiap aktivitas pembuatan perundang-undangan yang tidak merujuk pada wahyu Allah (al-Quran dan as-Sunnah) merupakan aktivitas menyekutukan Allah SWT (Lihat: QS at-Taubah [9]: 31). Pelakunya juga bisa terkategori kafir, fasik atau zalim (Lihat: QS al-Maidah [5]: 44; 45; 47).

Dalam Islam, kedaulatan hanyalah milik Allah, bukan milik rakyat sebagaimana yang terdapat dalam sistem demokrasi. Artinya, yang diakui dalam Islam adalah 'kedaulatan syariah', bukan kedaulatan rakyat. Ini berarti, dalam Islam, hanya Allahlah yang berhak menentukan halal-haram, baik-buruk, haq-batil, serta terpuji-tercela; bukan manusia (yang diwakili oleh para wakil rakyat) sebagaimana dalam sistem demokrasi. Allah SWT berfirman:

إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ ِللهِ
Hak membuat hukum itu hanyalah milik Allah (QS Yusuf [12]: 40)

Karena itu, hukum wakalah dalam konteks membuat dan melegalisasikan UU yang tidak bersumber pada syariah, atau hukum Allah, jelas tidak boleh.
Kedua: fungsi pengawasan. Menyangkut fungsi pengawasan DPR/Parlemen—berupa koreksi dan kritik terhadap pemerintah/para penguasa atau UU yang digodok dan dihasilkan oleh DPR—jelas hukumnya wajib secara syar’i. Fungsi tersebut terkategori ke dalam aktivitas amar makruf nahi munkar, yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim, terlebih para wakil rakyat.
Jadi, dalam pandangan hukum Islam, Pemilu untuk memilih para wakil rakyat hukumnya dikembalikan kepada dua fungsi yang mereka mainkan di atas.

2. Memilih penguasa.
Adapun dalam konteks memilih penguasa, Islam memiliki pandangan tersendiri yang berbeda dengan pandangan politik demokrasi sekular. Dalam sistem politik Islam, aktivitas memilih dan mengangkat penguasa (imam/khalifah) untuk melaksanakan hukum-hukum Islam bukan hanya boleh, bahkan wajib. Sebab, imam/khalifah tersebut diangkat dalam rangka menjalankan hukum-hukum syariah dalam negara, dan ketiadaan imam/khalifah akan menyebabkan tidak terlaksanakan hukum-hukum syariah tersebut.

Adapun dalam sistem demokrasi, Pemilu untuk memilih penguasa adalah dalam rangka menjalankan sistem sekular, bukan sistem Islam. Karena itu, status Pemilu Legislatif tidak sama dengan Pemilu Eksekutif. Dalam konteks Pemilu Legislatif, status Pemilu tersebut merupakan akad wakalah sehingga berlaku ketentuan sebelumnya. Namun, dalam konteks Pemilu Eksekutif, statusnya tidak bisa lagi disamakan dengan status akad wakalah, melainkan akad ta’yîn wa tanshîb (memilih dan mengangkat) untuk menjalankan hukum-hukum tertentu. Dalam hal ini statusnya kembali pada hukum apa yang hendak diterapkan. Jika hukum yang diterapkan adalah hukum Islam maka memilih penguasa bukan saja mubah/boleh, melainkan wajib. Demikian juga sebaliknya.

Tinjauan Politik
Selain tinjauan dari segi syariah, Pemilu (khususnya dalam memilih para wakil rakyat) dan fenomena golput juga bisa ditinjau dari kacamata politik. Dalam hal ini, Jubir HTI, HM Ismail Yusanto, berpandangan: Pertama, UU Pemilu sendiri menyebut bahwa memilih itu hak, bukan kewajiban. Jadi, bagaimana mungkin hak itu dihukumi haram ketika orang itu tidak mengambilnya. Lagipula, memilih untuk tidak memilih itu berarti juga memilih. Jadi, fatwa haram golput itu sendiri secara filosofis bermasalah.

Kedua, sekarang ini berkembang fenomena golput di mana-mana. Dalam Pilkada itu golput sampai 45%-47%. Ini angka yang sangat tinggi. Itu harus dipahami secara lebih mendalam. Jangan-jangan itu merupakan cerminan dari ketidakhirauan masyarakat karena mereka melihat bahwa proses politik (Pemilu) itu tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap kehidupan mereka.

Ketiga, ketika orang tidak menggunakan pilihan politiknya tidak bisa dikatakan bahwa dia apolitik. Sebab, boleh jadi hal itu didasarkan pada pengetahuan politik dan sikap politik; bahwa dia tidak mau terus-menerus terjerumus dalam sistem sekular yang terbukti bobrok ini.
Keempat, terkait dengan Hizbut Tahrir, Hizb memandang bahwa aktivitas politik itu tidak berarti mengharuskan Hizb ada di parlemen. Mengoreksi penguasa adalah bagian aktivitas politik. Mendidik umat dengan pemikiran dan hukum-hukum Islam juga merupakan aktivitas politik. Selama ini, itulah di antara yang telah, sedang dan akan terus-menerus dilakukan oleh Hizb (Hizbut-tahrir.or.id, 27/1/2009).

Sikap Kaum Muslim Seharusnya
Berdasarkan penjelasan di atas, sikap yang harus ditunjukkan oleh setiap Muslim adalah:
  1. Tidak memilih calon/partai manapun yang nyata-nyata tidak sungguh-sungguh memperjuangkan tegaknya syariah Islam, apalagi sampai mengokohkan sistem sekular saat ini.
  2. Berjuang secara serius dan terus-menerus untuk menerapkan syariah Islam dan mengubah sistem sekular ini menjadi sistem Islam dengan metode yang telah digariskan oleh Rasulullah saw., yaitu melalui pergulatan pemikiran (as-shirâ' al-fikri) dan perjuangan politik (al-kifâh as-siyâsi). Perjuangannya itu diwujudkan dengan mendukung individu, kelompok, jamaah, dan partai politik yang nyata dan konsisten berjuang demi tegaknya Khilafah dan diterapkannya syariah Islam.
  3. Secara sendiri-sendiri atau bersama tetap melakukan kritik dan koreksi terhadap para penguasa dan wakil rakyat atas setiap aktivitas dan kebijakan mereka yang bertentangan dengan syariah Islam.
  4. Tidak terpengaruh oleh propaganda orang-orang atau kelompok tertentu yang menyatakan bahwa mengubah sistem sekular dan mewujudkan sistem Islam mustahil dilakukan. Sebab, kaum Muslim pasti bisa melakukan perubahan jika berusaha keras, sungguh-sungguh, dan ikhlas karena Allah dalam berjuang. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya, termasuk merealisasikan tegaknya Khilafah bagi kaum Muslim untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam (isti’nâfu al-hayâh al- Islâmiyah) melalui penerapan syariah Islam di dalam negeri dan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia. Di bawah naungan Khilafah pula, umat Islam di seluruh dunia akan dapat disatukan kembali sekaligus menjadi umat terbaik, dan Islam pun akan menjadi pemenang atas semua agama dan ideologi sekalipun orang-orang kafir membencinya. Allah SWT berfirman:
وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ بِنَصْرِ اللهِ
Pada hari itu bergembiralah orang-orang Mukmin karena pertolongan Allah (QS ar-Rum [30]: 4-6)


sumber : Allahu Akbar

Wednesday, January 14, 2009

The minimum entry qualifications for admission as a candidate for the degree of Doctor of Philosophy are a Master’s degree and the ability to pursue research in the candidate’s proposed field of advanced study.

Applications are invited for PhD scholarships in mobile information sharing research at the Wee Kim Wee School of Communication & Information at Nanyang Technological University (Singapore). Successful candidates will have the opportunity to work on a cutting-edge mobile interactive digital media project that involves gameplay and information sharing. Potential areas of research include:
  1. Mobile game design and development for information sharing
  2. User interface design and evaluation
  3. Modeling mobile information seeking
  4. Mobile data management
  5. Information retrieval and mining techniques
  6. Mobility and management of information systems
  7. Social, psychological and organizational impact studies

Ideal candidates would have a good Master`s degree in computer science, information systems, information science, or fields relevant to the above research areas. They should have good communication skills in English and be motivated to carry out research in one or more of the above areas. They should also preferably have some mobile applications development and/or data analysis experience. GRE scores are also required for candidates whose degrees are not awarded from a Singapore-based university.

Scholarships are available for the August 2009 semester. Successful candidates will be awarded a four-year scholarship plus a monthly stipend.
For more information about the graduate programs at the Wee Kim Wee School of Communication & Information, please visit:
http://www3.ntu.edu.sg/sci/graduate/grad_programmes.html
Potential applicants should send a CV with publication list and academic transcripts to:
Dr Dion Goh at ashlgoh@ntu.edu.sg.
Dion Goh
Associate Professor
Director, MSc Information Systems Program
Division of Information Studies
School of Communication and Information
Nanyang Technological University
31 Nanyang Link
Singapore 637718
Phone: (65) 6790-6290
Fax: (65) 6791-5214
Email: ashlgoh@ntu.edu.sg
URL: [LINK]

sumber : infobeasiswa.net

Assalamu’alaikum wr, wb.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan didakannya Lomba Kimia XIV tingkat SMU/SMK se-Sumatera pada tanggal 24-26 Februari 2009 di Auditorium Univ. Andalas Limau Manis Padang, Panitia Pelaksana LK XIV bermaksud akan menyelenggarakan berbagai acara.
Rangkaian acara yang akan digelar adalah lomba kimia perorangan (LK), lomba cepat tepat kimia (LCTK), lomba karya tulis ilmiah (LKTI), open laboratory dan seminar guru.
Informasi selanjutnya mengenai rencana penyelenggaraan acara ini dapat diperoleh melalui: [link]

Oleh karena itu, Panitia Pelaksana LK XIV sangat-sangat membuka diri dengan berbagai pihak untuk dapat membantu dalam hal publikasi dengan harapan tersebarnya informasi ini.
Mudah-mudahan acara ini dapat berjalan sesuai rencana dan sukses dari segala sisi.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik kami mengucapkan terima kasih. "Let’s share chemistry to everyone"
Wa’alaikumsalam wr, wb.
Panitia Pelaksana Lomba Kimia XIV
Sumber: sur-el dari Hosli Hidayat (inbox infolomba[at]gmail.com)

Kirimkan karya terbaik Anda dan jadi bagian dari Mercedes-Benz Fascination Week 2009!!
Deadline : 23 Januari 2009
Syarat dan ketentuan
Kategori peserta: Masyarakat Umum (Non Profesional)
Tema: Fascination

  • Human Interest
  • Landscape
  • Beauty & Fashion
Kriteria Umum Penilaian:
  • Kesesuaian dengan tema, visualisasi & unsur teknis

Kriteria Pengiriman :
  • Jumlah Foto tidak di batasi dari masing-masing peserta
  • Materi foto dikirim dalam bentuk print out dengan ukuran 10R dan soft copy dalam format JPEG minimal 3500×3500 pixels
  • Kamera yang di gunakan adalah kamera digital baik pocket maupun DSLR (kecuali kamera handphone) boleh menggunakan tipe dan merk apa saja
  • Foto harus sesuai dengan tema yang telah ditentukan
  • Hanya penyesuaian warna dan exposure yang diperbolehkan
  • Boleh menggunakan filter
  • Foto harus orisinal dan belum pernah disertakan di kontes ataupun dipublikasikan
  • Mercedes-Benz, Canon dan Prima Imaging mempunyai hak penuh untuk keperluan promosi atas semua foto yang diterima
  • Sertakan judul foto, tema fascination yang dipilih, nama, fotkopi identitas diri dan alamat serta nomor telepon yang bisa dihubungi
  • Keputusan juri mutlak tidak dapat diganggu gugat
  • Kompetisi ini tidak berlaku bagi karyawan Mercedes-Benz Indonesia, Mercedes-Benz Dealer, Canon dan Prima Imaging
Pengumuman 50 foto terbaik akan diumumkan di harian Kompas tanggal 7 Februari 2009
Pemenang akan mendapat produk-produk dari Mercedes-Benz, Canon dan Prima Imaging senilai:
  1. Juara I Rp 25.000.000,-
  2. Juara II Rp 15.000.000,-
  3. Juara III Rp 10.000.000,-
Kirimkan materi lomba ke:
PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia
PO Box 2182 Jakarta 10001
Title: Mercedes-Benz Fascination Week Photography Contest
Foto diterima paling lambat tanggal 23 Januari 2009 (Cap Pos).
Untuk keterangan lebih lanjut klik www.mercedes-benz.co.id atau
email: dina.anggraini[at]daimler.com.

Sumber: kontribusi dari M. Sholekhudin (inbox infolomba[at]gmail.com)

Monday, January 12, 2009

Matematika Sedekah

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya. Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan- Nya.

Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi. Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan. Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan
segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada
sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan sahabat Saudara. Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil.

Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya.
Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan. Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan
pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat "mukhlishiina lahuddien", derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah. Matematika Dasar Sedekah Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 - 1 = 19
Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10-1 = 9?
Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi
mereka yang mau berbuat baik.
Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat. Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah, tentu
akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.

Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke- husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita. Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan
matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga memberikan gantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.
Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:
Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:

10 - 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100

Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakin banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak penggantian dari Allah. Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita. 2.5 % Tidaklah Cukup Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya
pengaruh yang signifikan. Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji 1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat perhitungannya sebagai berikut:

Sedekah: Sebesar 2,5%
2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 - 25.000 = 975.000
Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
975.000 + 250.000 = 1.225.000
Lihat, "hasil akhir" dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, "hanya" jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia sedekahnya "hanya" 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya Coba Jajal Sedekah 10 % Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketika diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt dan
pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb, yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh. Sehingga "skor" akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp. 1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.

]Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.
Sedekah: Sebesar 10%
10% dari 1.000.000 = 100.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 - 100.000 = 900.000
Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000 Dengan perhitungan ini, dia "berhasil" mengubah penghasilannya, menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh
100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan.

2.5 ITU CUKUP, KALAU ..
Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang saya kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyata selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan sisi ini, sampe kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk. Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita, haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan- kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya kebutuhan, akan tercukupi. Dari ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan bahwa ketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka "pertambahannya" menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp.
975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah dengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah 2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian saya mengajukan agar kita bersedekah jangan 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%. Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwa katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih hebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain
sedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba'diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan
sekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan segala hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan.
Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal, dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor akhir yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri. Perbuatan buruk kita, memakan perbuatan baik kita. Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita. Apalagi kalau kemudian dia betul-betul mau memelihara diri dari maksiat
dan dosa, dan mempertahankan perbuatan baik, maka lompatan besar akan terjadi dalam hidupnya. Sebuah perubahan besar, sungguh-sungguh akan terjadi. Baik kemuliaan hidup, kejayaan, kekayaan, hingga keberkahan dan ketenangan hidup. Sekali lagi, subhanallah. []

 
rianprestasi.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com