“Ukir Prestasi, Raih Jati Diri Dengan Usaha, Rasa Cinta, dan Penuh Keikhlasan Kepada-Nya [U Can, If U Think U Can]"

Sunday, May 22, 2011

Multikolinearitas Dalam Regresi

Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya hubungan linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi. Multikolinearitas biasanya terjadi ketika sebagian besar variabel yang digunakan saling terkait dalam suatu model regresi. Oleh karena itu masalah multikolinearitas tidak terjadi pada regresi linier sederhana yang hanya melibatkan satu variabel independen.

Beberapa cara mengindentifikasi adanya multinolinieritas pada model regresi, diantaranya adalah :
  1. Jika nilai regresi menunjukkan nilai R2 yang tinggi dan F statistik yang sangat signifikan (goodness of fit terpenuhi), namun sebagian besar variabel bebas tidak signifikan pengaruhnya (t hitung kecil)
  2. Terdapat korelasi yang tinggi (R > 0.8) antara satu pasang atau lebih variabel bebas dalam model
  3. Mencari nilai Condition Index (CI). Condition indek yang bernilai lebih dari 30 mengindentifikasikan adanya multikolineritas
  4. Dapat pula melihat indikasi multikolinearitas dengan Tolerance Value (TOL), Eigenvalue, dan yang paling umum digunakan adalah Varians Inflation Factor (VIF). nilai VIF > 10 mengindentifikasi adanya multikolinieritas.
  5. Perubahan kecil sekalipun pada data akan menyebabkan perubahan signifikan pada variabel yang diamati.
  6. Nilai koefisien variabel tidak sesuai dengan hipotesis, misalnya variabel yang seharusnya memiliki pengaruh positif (nilai koefisien positif), ditunjukkan dengan nilai negatif.

Beberapa dampak multikolineritas yang serius pada sebuah regresi, akan berdampak pada :
  1. Varian besar (dari takasiran OLS)
  2. Interval kepercayaan lebar (varian besar - Standar Error besar - interval kepercayaan lebar)
  3. Uji t (t rasio) tidak signbifikan, nilai t statistik menjadi lebih kecil sehingga variabel bebas tersebut menjadi tidak signifikan pengaruhnya. pengaruh lebih lanjutnya adalah bahwa koefisien regresi yang dihasilkan tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya dimana sebagian koefisien cenderung over estimate dan yang lain under estimate
  4. Terkadang taksiran koefisien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interpretasi.
Hal-hal yang perlu dilakukan bila terjadi multikolinearitas adalah
  1. Transpormasi dara (misalnya dengan logaritma natural)
  2. Mengeluarkan variabel yang berkorelasi dalam model
  3. Mencari data tambahan

6 komentar:

Unknown said...

sumber buku tulisan ini apaa ya?? tolong dibalas via email onenggg@rocketmail.com

Anonymous said...

But WADA could add farmacia on line to its list of illegal
substances. You then need to explain that Barry Callebaut conducted more
than 20 countries, farmacia on line was a testimony to its inventiveness, the judge said.


my web-site: [link]

Anonymous said...

bagus, cukup memberikan informasi penting. sumber referensinya apa ya? supaya tidak ragu menerima informasi ini (boleh kalau mau di email ke agungdjenar@yahoo.com

Unknown said...

terima kasih wat materinya

Listiana Retnowati said...

sumber buku yang digunakan untuk penentuan vif diatas apa ya? sumber referensinya apa ya? supaya tidak ragu menerima informasi ini (boleh kalau mau di email ke listianaretnowati@yahoo.co.id atau listianarw@gmail.com)

Unknown said...

Anda Kebingungan Dan Kesulitan Menyelesaikan Skripsi, Tesis, Disertasi
Karena Pusing Mikirin Olah Data Analisis Statistika Dengan SPSS, AMOS
LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, DEA
Serahkan Dan Percaya Kepada Kami.
Kami Siap Bantu Anda.
Olah Data Semarang (Timbul Widodo)
WA : +62 852-2774-6673
IG : olahdatasemarang

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Silakan Tinggalkan Pesan di Blog Rian

 
rianprestasi.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com