Wednesday, July 22, 2009
Partai Politik Dalam Perspektif Politik
Diposkan oleh Novi Reandy Sasmita di Wednesday, July 22, 2009 Oleh : Novi Reandy Sasmita, Taufiq M. Isa, Ahmad Mauliyadi
Karya tulis ini berjudul “Partai Politik Lokal Dalam Perspektif Politik”. Hal yang melatar belakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) dengan tema “Membangun Budaya Sebagai Identitas Bangsa”, (2) masih adanya beberapa pihak dengan argument pro dan kontra tentang adanya partai politik lokal di Aceh yang berdampak pada aspek politik di Aceh maupun nasional secara umum, (3) masih adanya ketidakpahaman masyarakat tentang partai politik lokal di Aceh baik di tinjau dari segi keberadaan maupun kinerja dan (4) mendeskripsikan kondisi politik khususnya yang berkenaan dengan partai politik lokal di Aceh baik dari alasan adanya partai politik lokal, dampak bagi politik Aceh, dampak politik secara nasional dan tindak lanjut adanya partai lokal di Aceh berupa solusi.
Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila nota kesepahaman (MoU) dari Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka yang melahirkan adanya partai politik lokal dipandang hanya sebuah konspirasi politik belaka oleh masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya maka tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan yang signifikan baik dari segi kedamaian, kesejahteraan maupun perubahan rekonstruksi.
Secara rinci masalah diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu : (1) Apakah hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam? (2) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam? dan (3) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional?
Penulisan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam, (2) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam dan (3) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional.
Hasil yang diharapkan dari penulisan ini adalah dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut.
Secara teoritis hasil karya tulis ini memberikan kontribusi yang berarti karena dapat dimanfaatkan untuk (1) menambah khasanah kajian politik khususnya tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, (2) memberikan informasi empiris dan idealistis tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik
Secara praktis hasil karya tulis ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi penulis, instansi terkait dan masyarakat. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut, bagi instansi terkait dapat menambah referensi tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, sedangkan bagi masyarakat karya tulis ini memberikan masukan serta pengetahuan tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik.
Penulis menggunakan rancangan penulisan kualitatif. Penulisan ini memperhatikan latar alamiah atau konteks sebagai suatu keutuhan. Maksudnya, penulis akan melihat apa saja yang ada dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mencocokkannya dengan hal yang terjadi dalam masyarakat dari persepsi politik.
Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar maupun publikasi elektronik. Sumber data sekunder ialah masyarakat dikalangan politik seperti pengamat politik, anggota partai politik nasional ataupun lokal dan praktisi politik. Jenis data bersifat tinjauan politik yang berisi hayatan, pikiran dan pandangan yang terdapat dalam kehidupan politik di Nanggroe Aceh Darussalam maupun nasional. Wujud data berupa informasi tertulis dan gejala verbal berupa sikap dan pemahaman kontek politik dalam wacana partai politik lokal.
Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik menganalisis informasi. Teknik ini digunakan karena sumber data berupa informasi tertulis dan wawancara. Wawancara tersebut didasarkan pada sifat data berupa tinjauan politik.
Penulisan ini menjadikan penulis sebagai instrumen utama, besar kemungkinan subjektifitas penulis membiaskan data dari hasil infomasi masalah. Oleh karena itu, perlu diupayakan pemeriksaan keabsahan data mengingat keterbatasan penulis dan ruang lingkup infomasi. Teknik keabsahan yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamat, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan dosen pembimbing dan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.
Model analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah model analisis interaktif dialektif bolak-balik menurut keperluan dan kecukupan, sedangkan analisis data penulisan ini dikerjakan dengan menggunakan prinsip pemahaman secara mendalam menurut asas politik. Adapun langkah-langkah analisis data meliputi (1) pembacaan secara kritis dan kreatif terhadap sumberdata, (2) mendata dan mengidentifikasikan data, (3) mengklasifikasikan data, (4) penyimpulan serta verifikasi dan (5) apabila hal di atas dipandang kurang memadai maka perlu pengulangan kembali.
Terkait dengan analisis rumusan masalah, hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam adalah (1) sebagai salah satu konsesi kepada GAM yang menyetujui pengakhiran gerakan bersenjata untuk mencapai kemerdekaan dan mengakui Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), (2) partai politik lokal dapat dijadikan sebagai uji komunikasi politik, (3) adanya harapan yang menganggap partai politik lokal sebagai upaya meningkatkan kualitas representasi, (4) adanya opini publik yang mengindikasikan munculnya krisis kepercayaan (trust) terhadap partai nasional, (5) didasari karena partai nasional terkesan sentralistik dan tidak memperdayakan potensi daerah, (6) pengambilan kebijakan di daerah sering kali diintervensi pusat dan (7) sebagai wahana agar aspirasi lebih mudah disampaikan.
Karya tulis ini berjudul “Partai Politik Lokal Dalam Perspektif Politik”. Hal yang melatar belakangi penulisan ini adalah : (1) untuk mengikuti Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) dengan tema “Membangun Budaya Sebagai Identitas Bangsa”, (2) masih adanya beberapa pihak dengan argument pro dan kontra tentang adanya partai politik lokal di Aceh yang berdampak pada aspek politik di Aceh maupun nasional secara umum, (3) masih adanya ketidakpahaman masyarakat tentang partai politik lokal di Aceh baik di tinjau dari segi keberadaan maupun kinerja dan (4) mendeskripsikan kondisi politik khususnya yang berkenaan dengan partai politik lokal di Aceh baik dari alasan adanya partai politik lokal, dampak bagi politik Aceh, dampak politik secara nasional dan tindak lanjut adanya partai lokal di Aceh berupa solusi.
Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila nota kesepahaman (MoU) dari Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka yang melahirkan adanya partai politik lokal dipandang hanya sebuah konspirasi politik belaka oleh masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya maka tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan yang signifikan baik dari segi kedamaian, kesejahteraan maupun perubahan rekonstruksi.
Secara rinci masalah diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu : (1) Apakah hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam? (2) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam? dan (3) Bagaimanakah dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional?
Penulisan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam, (2) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik Nanggroe Aceh Darussalam dan (3) mendeskripsikan dampak dari adanya partai politik lokal di Aceh terhadap kondisi politik nasional.
Hasil yang diharapkan dari penulisan ini adalah dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut.
Secara teoritis hasil karya tulis ini memberikan kontribusi yang berarti karena dapat dimanfaatkan untuk (1) menambah khasanah kajian politik khususnya tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, (2) memberikan informasi empiris dan idealistis tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik
Secara praktis hasil karya tulis ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi penulis, instansi terkait dan masyarakat. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut, bagi instansi terkait dapat menambah referensi tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik, sedangkan bagi masyarakat karya tulis ini memberikan masukan serta pengetahuan tentang partai politik lokal di Aceh ditinjau dari persepsi keadaan politik.
Penulis menggunakan rancangan penulisan kualitatif. Penulisan ini memperhatikan latar alamiah atau konteks sebagai suatu keutuhan. Maksudnya, penulis akan melihat apa saja yang ada dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mencocokkannya dengan hal yang terjadi dalam masyarakat dari persepsi politik.
Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar maupun publikasi elektronik. Sumber data sekunder ialah masyarakat dikalangan politik seperti pengamat politik, anggota partai politik nasional ataupun lokal dan praktisi politik. Jenis data bersifat tinjauan politik yang berisi hayatan, pikiran dan pandangan yang terdapat dalam kehidupan politik di Nanggroe Aceh Darussalam maupun nasional. Wujud data berupa informasi tertulis dan gejala verbal berupa sikap dan pemahaman kontek politik dalam wacana partai politik lokal.
Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik menganalisis informasi. Teknik ini digunakan karena sumber data berupa informasi tertulis dan wawancara. Wawancara tersebut didasarkan pada sifat data berupa tinjauan politik.
Penulisan ini menjadikan penulis sebagai instrumen utama, besar kemungkinan subjektifitas penulis membiaskan data dari hasil infomasi masalah. Oleh karena itu, perlu diupayakan pemeriksaan keabsahan data mengingat keterbatasan penulis dan ruang lingkup infomasi. Teknik keabsahan yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamat, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan dosen pembimbing dan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.
Model analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah model analisis interaktif dialektif bolak-balik menurut keperluan dan kecukupan, sedangkan analisis data penulisan ini dikerjakan dengan menggunakan prinsip pemahaman secara mendalam menurut asas politik. Adapun langkah-langkah analisis data meliputi (1) pembacaan secara kritis dan kreatif terhadap sumberdata, (2) mendata dan mengidentifikasikan data, (3) mengklasifikasikan data, (4) penyimpulan serta verifikasi dan (5) apabila hal di atas dipandang kurang memadai maka perlu pengulangan kembali.
Terkait dengan analisis rumusan masalah, hal yang melatar belakangi lahirnya partai politik lokal di Nanggroe Aceh Darussalam adalah (1) sebagai salah satu konsesi kepada GAM yang menyetujui pengakhiran gerakan bersenjata untuk mencapai kemerdekaan dan mengakui Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), (2) partai politik lokal dapat dijadikan sebagai uji komunikasi politik, (3) adanya harapan yang menganggap partai politik lokal sebagai upaya meningkatkan kualitas representasi, (4) adanya opini publik yang mengindikasikan munculnya krisis kepercayaan (trust) terhadap partai nasional, (5) didasari karena partai nasional terkesan sentralistik dan tidak memperdayakan potensi daerah, (6) pengambilan kebijakan di daerah sering kali diintervensi pusat dan (7) sebagai wahana agar aspirasi lebih mudah disampaikan.
Label: Artikel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
:)
;;)
:))
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Pesan di Blog Rian