“Ukir Prestasi, Raih Jati Diri Dengan Usaha, Rasa Cinta, dan Penuh Keikhlasan Kepada-Nya [U Can, If U Think U Can]"

Saturday, April 18, 2009

Penulis : Novi Reandy Sasmita

Karya tulis ini berjudul “Metode Pendekatan Partisipatif Dalam Rehabilitasi Hutan Pantai Pasca Tsunami Di Pesisir Aceh”. Alasan yang mendorong penulisan karya tulis ini adalah : (1) mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang Lingkungan Hidup (KKTM-LH) tahun 2008 dengan tema “Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Menurut Perspektif Mahasiswa”, (2) masih adanya beberapa pihak yang belum memahami cara pengelolaan pesisir Aceh dalam bentuk rehabilitasi hutan pantai yang banyak berdampak keuntungan, (3) masih adanya ketidakpahaman tentang pengelolaan hutan pantai melalui metode pendekatan partisipatif dan (4) mendeskripsikan kondisi lahan pesisir Aceh dalam pengelolaan rehabilitasi hutan pantai baik dari alasan adanya latar belakang permasalahan, metode pengelolaan ataupun petujuk pelaksanaan metode.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila pesisir Aceh sebagai kawasan yang memiliki potensi ekologi dan ekonomi tidak direhabilitasi dalam wujud hutan pantai dengan metode pendekatan partisipatif masyarakat maka, tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan signifikan ke arah yang lebih baik dari segi ekologi dan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pemerintah setempat.

Secara rinci sub masalah dalam karya tulis ini adalah: (1) Apakah yang melatar belakangi sehingga metode pendekatan partisipatif sangat baik untuk diterapkan dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di wilayah pesisir Aceh? (2) bagaimanakah metode pendekatan partisipatif dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh? dan (3) bagaimanakah petunjuk pelaksanaan metode pendekatan partisipatif masyarakat dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh?

Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan hal yang melatar belakangi sehingga metode pendekatan partisipatif sangat baik untuk diterapkan dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh, (2) mendeskripsikan metode pendekatan partisipatif dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh dan (3) mendeskripsikan petunjuk pelaksanaan metode pendekatan partisipatif masyarakat dalam rehabilitasi hutan pantai pasca Tsunami di pesisir Aceh.

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah dan masyarakat. Penulis menggunakan teknik penulisan analisis deskriptif dengan menguraikan, menjabarkan dan merangkai konsep maupun teori yang digunakan menjadi untaian kata-kata dalam setiap bagian pembahasannya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu menelusuri, meneliti dan mempelajari referensi-referensi yang sesuai serta relevan dengan permasalahan yang diangkat.
Analisis data digunakan untuk menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh, dengan menganalisa data yang ada maka akan diperoleh pemecahan masalah dalam penulisan. Cara yang digunakan dalam proses ini adalah dengan mengorganisasikan data yang diperoleh dari studi literatur ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan langkah terakhir adalah dengan membuat kesimpulan agar dapat dipahami.


oleh : Novi Reandy Sasmita

Karya tulis ini berjudul “Dampak Konversi Taman nasional Gunung Leuser (TNGL) Menjadi Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Upaya Penegakan Hukum”. Alasan yang mendorong penulisan karya tulis ini adalah : (1) mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang Lingkungan Hidup (KKTM-LH) tahun 2008 Dengan Tema “Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Menurut Perspektif Mahasiswa”, (2) masih adanya beberapa pihak dengan argument pro dan kontra tentang penegakan konversi TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, (3) masih adanya ketidakpahaman masyarakat tentang aturan hukum mengenai taman nasional yang dijaga oleh undang-undang dan (4) mendeskripsikan kondisi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang telah dikonversikan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit baik dari alasan adanya latar belakang permasalahan, dampak ekologi, dampak bagi sosial masyarakat Aceh dan kesehatan serta tindak lanjut adanya penegakan dan ketentuan sanksi berupa solusi.

Selanjutnya berdasarkan paparan di atas, bila TNGL sebagai kawasan yang dilindungi oleh Indonesia bahkan Internasional dikonversikan menjadi lahan perkebunan, maka tidak tertutup kemungkinan Aceh tidak akan mengalami perubahan signifikan kearah yang lebih baik dari kesejateraan, kesehatan masyarakat maupun ekologi hutan yang sangat berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan temasuk di Indonesia sebagai sebuah negara yang menaungi Aceh.

Secara rinci dapat sub masalah sebagai berikut : (1) bagaimanakah dampak ekologi atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit? (2) bagaimanakah dampak sosial masyarakat dan kesehatan atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit? dan (3) bagaimanakah penegakan hukum atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit?

Tujuan karya tulis secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) mendeskripsikan dampak ekologi atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, (2) mendeskripsikan dampak sosial masyarakat dan kesehatan atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan (3) mendeskripsikan penegakan hukum atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberikan deskripsi secara mendalam dan menyeluruh tentang dampak dari TNGL yang dikonversi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit serta upaya penegakan hukum. Untuk itu diharapkan hasil karya tulis ini mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

Penulis menggunakan menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan dan menjelaskan sejumlah variabel yang terkait dengan masalah yang ditulis dengan mengeksplorasi teori yang terkait dan dijelaskan secara argumentatif. Sumber data penulisan karya tulis ini adalah baik yang bersumber dari jurnal, literatur buku, situs internet dan dokumen lain yang relevan dengan obyek penulisan bersangkutan. Sumber data skunder adalah masyarakat di kalangan kehutanan atau lingkungan hidup seperti pemerhati kehutanan, pegawai kehutanan ataupun dan anggota LSM yang bergerak dalam kegiatan lingkungan hidup.

Jenis data dalam penulisan ini diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu (1) dampak ekologi atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, (2) dampak sosial masyarakat dan kesehatan atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dan (3) penegakan hukum atas pengkonversian sebagian kawasan TNGL menjadi lahan perkebunan kelapa sawit Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penulisan ini adalah dokumentasi yang merupakan suatu teknik pengumpulan data dari dokumen, gejala verbal, literatur atau arsip termasuk internet sesuai dengan masalah yang ditulis.

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis data sekunder. Data yang sudah dikumpulkan dari berbagai sumber, kemudian diseleksi dan diklasifikasikan menurut jenis data, sehingga mampu menjelaskan dan menjawab permasalahan. Selanjutnya data tersebut diolah dengan melakukan penggalian teori, pemikiran dan penafsiran. Teknik keabsahan data yang dipilih dalam penulisan ini adalah : (1) ketekunan pengamat, (2) kecukupan referensi, (3) pemeriksaan dengan dosen pembimbing dan teman sejawat melalui diskusi dan (4) triangulasi.

TUJUAN:
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) bertujuan untuk membangkitkan minat dan memupuk kegemaran remaja untuk melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah.

SYARAT PESERTA:
Warga Negara Indonesia; Siswa SMA/MA negeri/swasta; Perorangan atau kelompok; Usia maksimum 19 tahun; Bersedia menyerahkan hak cipta hasil karyanya; Tunduk kepada keputusan Dewan Juri.

RUANG LINGKUP KEILMUAN:
Pertanian, Biologi, Matematika, Fisika, Mesin, Elektronika, Kimia, Geologoi, Kesehatan, Psikologi, Bahasa, Kesusastraan, Sejarah, Kebudayaan, Ekologi, Antar Bidang, Ekonomi, Manajemen, Pendidikan, Sosiologi.

Karya tulis dapat berupa penemuan baru, rekaan asli, inovasi, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat.

PENYAJIAN:
Judul menarik, singkat, dan mencerminkan isi karya penelitian; Menyertakan pendahuluan yang menerangkan intisari masalah yang diteliti, metode atau tatacara lain yang dipakai untuk mendapatkan data dan informasi; Menguraikan hasil penelitian berdasarkan pustaka yang dipakai; Memberikan secara lengkap daftar pustaka (nama penulis, tahun, judul buku/laporan, nama penerbit, kota).

CARA MENGIKUTI:
Karya dikirim kepada: Sekretariat Panitia
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Gedung B Ditjen Mandikdasmen
Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12410
Telp. +62 21 75912056, Fax. +62 21 75912057
email:bagpro_pwk@yahoo.com, link

Setiap karya disertai Nama Lengkap, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Nomor Induk Siswa, Alamat Rumah dan Alamat Sekolah lengkap dengan nomor telepon, Nama Orang Tua dan Pendidikan Orang Tua. Dilengkapi dengan fotocopy kartu OSIS/Kartu Pelajar.

Penerimaan karya penelitian ilmiah oleh Sekretariat panitia dimulai tanggal 2 Mei 2009 dan berakhir tanggal 30 Juni 2009.

PENENTUAN FINALIS & PEMENANG:
Semua karya yang masuk ke Sekretariat Panitia akan diperiksa kesesuaiannya dan persyaratannya. Semua karya yang memenuhi persyaratan akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih dan ditentukan sejumlah karya terbaik sebagai finalis. Para finalis hasil penilaian Dewan Juri akan diminta kehadirannya di Jakarta pada waktu yang telah ditentukan untuk diwawancarai guna menentukan pemenang.

HADIAH DAN PENGHARGAAN:
Menteri Pendidikan Nasional akan memberikan penghargaan berupa TABANAS, Piagam Penghargaan, serta hadiah lain kepada semua finalis.

Pemenang Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 10.000.000,-
Pemenang Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 7.500.000,-
Pemenang Ketiga:
TABANAS sebesar Rp. 6.000.000,-
Pemenang Harapan Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 3.500.000,-
Pemenang Harapan Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 3.000.000,-

KETENTUAN KHUSUS:
Karya LPIR yang dikirim tidak boleh merupakan bahan yang diajukan untuk persyaratan ujian, penyelesaian tugas sekolah, dan lain – lainnya.

Karya yang diajukan tidak boleh diikutkan pada lomba lain dan juga bukan karya yang pernah diikutsertakan dalam lomba sebelumnya atau lomba lain yang sejenis.

Apabila hasil karya yang terpilih sebagai finalis merupakan hasil karya kelompok, maka yang diundang hanya ketua atau salah satu anggota kelompok yang mendapat kepercayaan untuk mewakili kelompoknya, dengan persyaratan tertulis.

Sumber
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Informasi selanjutnya klik link dibawah ini:
http:link

Ide dan Referensi

Memungut Ide

Dalam setiap tulisan, ide menjadi sesuatu yang sangat vital. Tanpanya, sebuah tulisan mungkin hanya akan menjadi kumpulan kalimat yang tidak jelas arahnya. Dengan demikian, ide juga dapat menjadi pemandu tulisan.

Sebagai penulis pemula, sering kali kita terjebak untuk memikirkan ide yang hebat-hebat. Kita cenderung berpikir untuk menarik perhatian pembaca melalui tulisan yang hendak kita kerjakan tersebut. Kita lupa bahwa semua yang ada di sekitar kita dapat menjadi ide. Karena ingin menulis sesuatu yang luar biasa, akhirnya kita cenderung mengabaikan hal-hal kecil, hal-hal biasa yang sebenarnya bisa memberi nilai tersendiri bagi tulisan kita.

Sebenarnya, kita tidak perlu bersusah-susah mencari ide. Ide ada di sekitar kita. Ide siap untuk diambil. Ide ada dan siap diolah serta dikembangkan. Biasanya, saya akan mendapatkan ide untuk menulis ketika berbincang-bincang dengan sahabat saya. Tidak peduli apakah topiknya berat atau ringan, bila merasa menarik dan baik untuk dikembangkan, biasanya akan saya lanjutkan. Dengan kata lain, tak jarang dari obrolan "ngalor-ngidul" saya bisa mendapatkan ide.


Referensi sebagai Pendukung Ide

Kalau ide ada di mana saja dan siap diambil, berarti yang perlu kita lakukan adalah mengolahnya. Lalu bagaimana mengolahnya? Sebagaimana mengolah masakan, kita memerlukan sejumlah bahan agar tulisan kita bernilai. Artinya, untuk menghasilkan sebuah tulisan, tidak cukup hanya dengan ide.

Ide yang ada perlu dikembangkan. Untuk itu, kita memerlukan referensi yang dapat memperkaya tulisan kita. Kita memerlukan buku, majalah, surat kabar, jurnal, dan sumber-sumber lain yang akan memperkaya pengembangan ide tersebut. Semua bahan yang dianggap mendukung ide pokok kita perlu kita baca.

Karya-karya tulis seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi merupakan tulisan yang memerlukan referensi. Keakuratan data dan sumber acuan sangat dibutuhkan untuk mendukung apa yang hendak dikemukakan. Pandangan-pandangan para ahli terkait dengan apa yang kita tulis juga mutlak diperlukan. Tanpa referensi, karya ilmiah tersebut akan dituduh sebagai karya fiksi belaka. Selain karya tulis tersebut, opini juga menjadi jenis tulisan yang memerlukan referensi.

Apakah hanya karya-karya tulis seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan opini saja yang memerlukan referensi? Bagaimana dengan fiksi? Perlukan mencari referensi?

Kebutuhan akan referensi sebagai pengembang ide tampaknya menjadi kebutuhan yang mutlak bagi semua jenis tulisan. Referensi justru akan memperkaya sebuah tulisan, sehingga dapat menghasilkan tulisan yang terkesan nyata.


Sumber Referensi

Memang benar bahwa menulis dan membaca merupakan dua hal yang berjalan beriring. Namun ternyata, referensi tidak hanya bersumber dari bahan- bahan cetak belaka. Apalagi sekarang kita sudah berada di zaman yang sedemikian maju sehingga kita dapat menikmati bahan-bahan berbentuk audio-video. Bahan-bahan audio-video itu dapat kita nikmati setiap hari dari rumah kita, baik melalui radio, televisi, maupun internet.

Erskine Caldwell dalam bukunya, "Perjalanan Sang Penulis" menyebutkan bahwa dalam setahun ia hanya membaca sekitar enam buku saja. Malahan ia lebih memilih untuk menulis ketimbang membaca. Meskipun demikian, ia dapat menghasilkan begitu banyak tulisan.

Kalau Caldwell lebih senang menulis daripada membaca, dari manakah ia mendapatkan referensi untuk tulisannya? Dari buku yang sama, kita dapat membaca bagaimana ia cenderung melakukan perjalanan ke daerah- daerah tertentu dan memutuskan untuk menetap sementara waktu sambil berusaha untuk menghasilkan tulisan yang dapat memuaskan hatinya. Perjalanan dan lingkungan yang ada di sekitarnya itulah yang ia gunakan sebagai referensi tulisannya. Hal ini terlihat dari karya- karyanya yang banyak berlatarkan daerah Selatan Amerika Serikat.

Dengan demikian, tampaknya sebagaimana ide, kita juga dapat mendapatkan referensi di berbagai sumber yang ada di sekitar kita. Selain dari media cetak dan elektronik, ternyata kita bisa mendapatkan referensi dari lingkungan sekitar kita, tentunya termasuk lingkungan masa lalu kita.

Permasalahan selanjutnya ialah mengolah semua itu menjadi suatu kesatuan yang utuh. Untuk itu, kita perlu bekerja lebih keras lagi. Dan salah satunya ialah dengan membiasakan diri menulis secara teratur.

Jadi? Tunggu apa lagi? Bukankah ide dan referensi bertaburan di sekitar kita?

Berikut ini adalah lima panduan dalam menulis sebuah karya tulis yang efektif. Semua karya tulis pada akhirnya akan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang terkandung dalam tips-tips berikut.

  1. Fokus. Kenali benar-benar topik karya tulis Anda, entah topik itu adalah pilihan Anda sendiri atau pilihan orang lain yang harus Anda kerjakan.
  2. Karya tulis Anda harus logis. Ungkapkan argumen Anda dengan baik dan tuliskanlah pernyataan/kalimat Anda dengan akurat. Hubungkan poin-poin tulisan Anda sehingga ada alur yang jelas dari satu ide ke ide yang lain. Kembangkan poin-poin yang Anda angkat dengan maksimal.
  3. Organisir tulisan Anda dengan baik. Periksa apakah ada pengantar, isi, dan penutup. Buatlah pengantar yang jelas sehingga pembaca dapat menangkap apa yang Anda tulis dan apa yang akan Anda ungkapkan mengenai topik tulisan Anda.Tulislah isu-isu mengenai topik yang Anda angkat di bagian isi. Lalu tuliskan penutup yang mencakup semua dari apa yang Anda telah ungkapkan tanpa terkesan mengulanginya.
  4. Buatlah contoh-contoh pendukung. Berikan contoh-contoh spesifik atau bahan-bahan yang mendukung argumen yang Anda tulis. Sebutkan/sertakan orang-orang, istilah-istilah, paragraf-paragraf yang spesifik, judul, dll.. Sertakan pula sumber dari informasi atau bahan-bahan pendukung tersebut dengan menggunakan tanda petik, kutipan dalam paragraf, atau bibliografi. Pastikan Anda menyertakan sumber-sumber tersebut dengan cara atau format yang benar.
  5. Sunting tulisan Anda dan betulkan kesalahan-kesalahan ketik. Beri spasi dua pada tulisan Anda dan batas kertas (margin) 1 cm. Beri nomor halaman pada tulisan Anda. Periksa apakah hasil cetakan tulisan Anda bisa dibaca dengan baik. Tuliskan kalimat Anda dalam kalimat lengkap yang memenuhi kaidah tata bahasa dan ejaan.

 
rianprestasi.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com