Wednesday, July 29, 2009
Bismillahirahman ni rahim. Semoga tulisan ini memberikan kita sebuah inspirasi untuk bisa menakukkan waktu dalam mencapai sebuah perubahan yang berarti. Tulisan ini tepat aku tulis saat digit angka menunjukkan pukul 13:12 wib pada hari 21 Okober 2008. Saat ini pula tulisan ini aku buat dalam penantianku dari bandara Soekarno Hatta menuju kampung halamanku, tanah kelahiranku yang aku cintai, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Setelah beberapa hari aku berjuang dalam mengharumkan nama Aceh di mata Indonesia, tempat aku berjalan tertatih-tatih dalam pencarian sepercik ilmu untuk aku dapatkan dan ku aplikasikan dalam segenap kehidupan yang aku jalani, dan tentunya nama kedua orang tuaku, orang yang memberikanku inspirasi dikala aku membutukkannya, yang memberikanku motivasi ketika aku merasa lemah, dan yang mengajarkanku tentang arti kehidupan untuk selalu bersyukur kepada Allah swt.
Perjalanan ini aku mulai dari obsesi ku untuk menjelajahi seluruh indonesia dengan biaya yang serba gratis sebelum umurku genap 25 tahun. Memang itu obsesi yang gila ketika itu aku ucapkan kepada temanku. Ya, bagi ku ini adalah sebuah kehidupan, kehidupan bagi ku adalah hidupku. Aku yang menjalaninya aku juga yang berusaha untuk membuat sketsa tentangnya.
Empat jam lagi penantianku di bandara Soekarno Hatta untuk menuju bandara Polonia dan kemudian menuju akhir perjalananku di bandara Iskandar Muda. Sebelumnya, perjalananku ini dimulai dari Surabaya, tepatnya di kampus STESIA di Jln. Menur Pumpungan No.11 Surabaya.
Perjuangan ku ini bukan tanpa dasar, aku berjuang untuk mengharumkan nama Unsyiah dalam meraih juara pada Kompertisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang Lingkungan Hidup (KKTM-LH) Tingkat Nasional 2008.
Selama 2 hari aku bersaing dengan mahasiswa universitas lain di Indonesia yang lolos dalam tahapan seleksi, ada yang membedakan diriku dengan mereka. Hal ini memang telihat jelas. Perbedaan ku dengan meraka adalah PERSIAPAN. Ya... persiapan dalam segala hal. Baik dari penulisan maupun cara mempresentasikan tulisan di depan para pakar yang sangat berkompeten di bidangnya masin-masing.
Ku coba mencati tahu mengapa perbedaan itu ada, ternyata mereka merupakan orang-orang yang telah terlatih dalam menulis dan mempresentasikan tulisan. Mereka adalah orang-orang yang dengan aktivitas jam terbang yang tinggi, dan sekali lagi meraka orang-orang yang mengharumkan nama universitas mereka.
Tapi aku merasa penasaran, mengapa itu bisa terjadi? Mengapa perbedaan itu juga tidak terdapat bagiku..?
Bersambug…
Setelah beberapa hari aku berjuang dalam mengharumkan nama Aceh di mata Indonesia, tempat aku berjalan tertatih-tatih dalam pencarian sepercik ilmu untuk aku dapatkan dan ku aplikasikan dalam segenap kehidupan yang aku jalani, dan tentunya nama kedua orang tuaku, orang yang memberikanku inspirasi dikala aku membutukkannya, yang memberikanku motivasi ketika aku merasa lemah, dan yang mengajarkanku tentang arti kehidupan untuk selalu bersyukur kepada Allah swt.
Perjalanan ini aku mulai dari obsesi ku untuk menjelajahi seluruh indonesia dengan biaya yang serba gratis sebelum umurku genap 25 tahun. Memang itu obsesi yang gila ketika itu aku ucapkan kepada temanku. Ya, bagi ku ini adalah sebuah kehidupan, kehidupan bagi ku adalah hidupku. Aku yang menjalaninya aku juga yang berusaha untuk membuat sketsa tentangnya.
Empat jam lagi penantianku di bandara Soekarno Hatta untuk menuju bandara Polonia dan kemudian menuju akhir perjalananku di bandara Iskandar Muda. Sebelumnya, perjalananku ini dimulai dari Surabaya, tepatnya di kampus STESIA di Jln. Menur Pumpungan No.11 Surabaya.
Perjuangan ku ini bukan tanpa dasar, aku berjuang untuk mengharumkan nama Unsyiah dalam meraih juara pada Kompertisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang Lingkungan Hidup (KKTM-LH) Tingkat Nasional 2008.
Selama 2 hari aku bersaing dengan mahasiswa universitas lain di Indonesia yang lolos dalam tahapan seleksi, ada yang membedakan diriku dengan mereka. Hal ini memang telihat jelas. Perbedaan ku dengan meraka adalah PERSIAPAN. Ya... persiapan dalam segala hal. Baik dari penulisan maupun cara mempresentasikan tulisan di depan para pakar yang sangat berkompeten di bidangnya masin-masing.
Ku coba mencati tahu mengapa perbedaan itu ada, ternyata mereka merupakan orang-orang yang telah terlatih dalam menulis dan mempresentasikan tulisan. Mereka adalah orang-orang yang dengan aktivitas jam terbang yang tinggi, dan sekali lagi meraka orang-orang yang mengharumkan nama universitas mereka.
Tapi aku merasa penasaran, mengapa itu bisa terjadi? Mengapa perbedaan itu juga tidak terdapat bagiku..?
Bersambug…
Label: Tentang Ku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
sambungan nya apa pak???
gile................hari ini aku kenal sama orang jenius. mantap..................terus berjuang. keep fighting!!!!!yeah............ dont stop
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Pesan di Blog Rian